Kunjungan Menko Pangan di Rumah Pangan PNM Kopeng Jawa Tengah

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 11:11:27 WIB
Kunjungan Menko Pangan di Rumah Pangan PNM Kopeng Jawa Tengah

JAKARTA - Ketahanan pangan merupakan salah satu isu krusial dalam pembangunan nasional. 

Menyadari pentingnya hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, mengunjungi Rumah Pangan PNM di Kopeng, Jawa Tengah. 

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk melihat langsung bagaimana program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan yang dikelola PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berjalan di lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Pangan tidak hanya meninjau, tetapi juga ikut melakukan panen brokoli dan program ayam petelur yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar dan PNM ULaMM. 

Ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat kemandirian pangan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat desa, terutama perempuan prasejahtera.

Program PNM dan Komitmen untuk Ketahanan Pangan Nasional

Kunjungan Menko Pangan RI disambut langsung oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, serta Komisaris Utama PNM, Dradjad Hari Wibowo. 

Dalam kunjungan tersebut, PNM memaparkan berbagai program pemberdayaan yang sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.

PNM menampilkan usaha grosir dan ritel binaan yang menjual hasil produksi telur dari program ayam petelur, menunjukkan keberhasilan pemberdayaan melalui usaha mikro. 

Menko Pangan juga meninjau rumah pembibitan sayur milik nasabah PNM ULaMM dan berpartisipasi dalam panen brokoli di lahan pertanian binaan PNM.

Kegiatan ini memperlihatkan bahwa PNM tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan mikro, tetapi juga menjadi bagian penting dalam sistem ketahanan pangan nasional dengan mendukung usaha dan produksi lokal.

Pendampingan Usaha dan Peran Perempuan Desa

Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah melihat langsung proses pendampingan usaha yang dilakukan oleh PNM Mekaar. 

Menko Pangan RI menghadiri pertemuan kelompok mingguan (PKM) yang diikuti oleh nasabah PNM Mekaar, kebanyakan adalah perempuan prasejahtera di berbagai daerah.

Pendampingan yang dilakukan secara rutin ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha para pelaku UMKM, sekaligus mendukung pola hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. 

Berdasarkan survei internal PNM pada September 2025, sebagian besar keluarga nasabah melaporkan pola makan yang lebih bergizi dan adanya tambahan penghasilan antara Rp50.000 hingga Rp150.000 per bulan sejak mengikuti program.

Keterlibatan perempuan dalam usaha peternakan ayam petelur dan budidaya tanaman sayur ini menjadi salah satu faktor penting dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Dukungan Menko Pangan Terhadap Program Ayam Petelur

Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi tinggi atas upaya PNM dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya melalui program ayam petelur. Ia percaya program ini dapat memberikan manfaat besar bagi keluarga di daerah pedesaan.

“Saya terima kasih ke PNM karena sudah membantu ketahanan pangan di daerah-daerah terutama di desa. Saya yakin masa depan ibu-ibu akan cerah apalagi dibantu program ayam petelur ini,” kata Zulkifli Hasan. 

Ia menambahkan, “Apalagi Pak Presiden punya program MBG, jadi Insya Allah usaha di bidang ayam petelur akan laku keras.”

Pernyataan ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap sinergi antara program pemberdayaan mikro dengan agenda nasional untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi.

Kontribusi PNM dalam Mewujudkan Swasembada Pangan

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa kegiatan pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan ini merupakan kontribusi nyata perusahaan untuk mendukung program pemerintah.

“Mungkin ini kontribusi kecil PNM yang bisa kami lakukan, diawali dari memenuhi kebutuhan masing-masing, kebutuhan lingkungan, dan ke depan kita akan perluas hingga bisa memenuhi kebutuhan pasar secara luas,” ujarnya.

Arief juga menggarisbawahi pentingnya target nasional, mengingat ada sekitar 82,9 juta penerima program MBG (Makanan Bergizi) yang harus disuplai. 

Peran PNM dalam mengembangkan usaha mikro dan ultra mikro menjadi bagian integral dari rantai suplai pangan nasional yang lebih kuat dan mandiri.

Sinergi PNM dan Agenda Nasional

Melalui program-program #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM, PNM terus menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa. 

Selain menyediakan akses permodalan, PNM menekankan pentingnya penguatan ketahanan pangan yang berbasis keluarga dan usaha ultra mikro.

Ketahanan pangan yang kuat berawal dari keluarga yang sehat dan mandiri secara ekonomi. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan melalui program ayam petelur dan budidaya sayur tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperbaiki gizi keluarga.

Kehadiran Menko Pangan Zulkifli Hasan di Rumah Pangan PNM Kopeng menjadi bukti nyata sinergi antara program pemerintah dan lembaga keuangan mikro dalam mewujudkan salah satu poin utama Asta Cita pemerintah, yaitu memperkuat ketahanan pangan nasional.

Harapan ke Depan untuk Ketahanan Pangan Indonesia

Kunjungan ini mengingatkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam membangun ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. 

Dengan dukungan pemerintah dan lembaga pemberdayaan seperti PNM, masyarakat desa dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi.

Program ayam petelur dan panen brokoli yang telah berjalan ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan usaha mikro yang tidak hanya mengatasi masalah pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi keluarga.

Dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program tersebut, Indonesia dapat semakin yakin untuk mencapai swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

Terkini