JAKARTA - Barcelona kini tengah menghadapi masa-masa sulit di lini depan menjelang pekan-pekan penting kompetisi.
Cedera yang menimpa dua penyerang utama mereka, Ferran Torres dan Raphinha, membuat pelatih Hansi Flick harus mengandalkan sosok yang tak terduga Marcus Rashford.
Pemain pinjaman dari Manchester United ini kini menjadi tumpuan utama Blaugrana dalam menghadapi dua laga krusial, yakni Liga Champions melawan Olympiacos dan El Clasico kontra Real Madrid.
Situasi darurat di lini serang Barcelona ini memaksa Flick untuk mencari solusi yang cepat dan efektif. Fleksibilitas Rashford yang mampu bermain di dua posisi sebagai penyerang tengah maupun winger kiri membuatnya jadi pilihan utama di tengah keterbatasan skuad.
“Rashford adalah opsi bagus sebagai nomor 9, tapi juga bisa bermain sebagai nomor 11. Saat kami merekrutnya, kami tahu dia bisa berperan di dua posisi itu. Dia banyak berkembang dan memberi banyak hal positif bagi tim,” ungkap Flick dalam konferensi pers pra-pertandingan.
Kondisi Skuad yang Terpukul Cedera
Cedera Ferran Torres dan Raphinha menjadi masalah besar menjelang pertandingan penting. Torres mengalami masalah hamstring kiri usai membela tim nasional Spanyol secara penuh, sementara Raphinha harus absen selama kurang lebih satu bulan akibat cedera otot.
Flick mengaku tak ingin memaksakan keduanya bermain demi menghindari risiko yang lebih serius. “Kami berharap mereka bisa kembali untuk El Clasico, tapi situasinya sulit,” ujar pelatih asal Jerman ini.
Selain dua penyerang tersebut, gelandang Dani Olmo juga dipastikan absen karena cedera betis yang akan membuatnya menepi selama tiga hingga empat pekan. Absennya tiga pemain penting ini jelas sangat mengurangi kekuatan serang Barcelona yang sempat tampil cukup produktif di La Liga musim ini.
Hansi Flick tak segan melontarkan kritik terhadap pengelolaan kebugaran pemain oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Ia merasa bahwa intensitas pertandingan dan pemanggilan pemain ke tim nasional tidak dikelola dengan baik, sehingga menyebabkan beberapa pemain mengalami cedera serius.
Laporan internal klub menyebutkan bahwa beberapa pemain, termasuk Dani Olmo dan Lamine Yamal, tetap berlatih bersama timnas meski sudah melaporkan ketidaknyamanan fisik.
Kondisi ini memperburuk cedera yang dialami dan memaksa Flick memanggil tujuh pemain muda dari Barca Atletic untuk mengisi kekosongan di tim utama.
Fleksibilitas dan Peran Besar Marcus Rashford
Dalam situasi penuh tekanan ini, Rashford menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ia mampu mengisi dua posisi berbeda dengan efektif, baik sebagai penyerang tengah maupun sayap kiri. Hal ini sangat membantu Barcelona menghadapi jadwal padat dengan pemain yang terbatas.
Kepercayaan Flick terhadap Rashford semakin kuat setelah melihat kontribusi positif yang diberikan sang pemain dalam beberapa pekan terakhir. Fleksibilitas dan kemampuan adaptasinya menjadi nilai tambah yang sangat berharga bagi Blaugrana.
El Clasico Tanpa Flick di Pinggir Lapangan
Masalah lain juga datang dari pihak pelatih. Hansi Flick dipastikan tidak akan mendampingi Barcelona di tepi lapangan saat menghadapi Real Madrid dalam laga El Clasico yang sangat dinantikan. Ia menerima kartu merah dalam kemenangan 2-1 atas Girona beberapa waktu lalu.
Meski membantah bahwa protesnya ditujukan kepada wasit, Flick harus menerima keputusan tersebut dan siap menonton dari tribune pada pertandingan penting nanti. Ketidakhadirannya di pinggir lapangan tentu menjadi tantangan tambahan bagi Barcelona yang sudah dalam kondisi skuad pincang.
Tantangan Berat di Pekan Krusial
Dua laga besar di depan mata menghadapi Olympiacos di Liga Champions dan duel El Clasico kontra Real Madrid di La Liga. Barcelona harus mengatasi krisis cedera dan absennya pelatih utama agar bisa meraih hasil maksimal.
Di tengah segala keterbatasan itu, Marcus Rashford kini menjadi kunci harapan tim Catalan. Jika Rashford bisa terus tampil konsisten dan memberikan kontribusi, Barcelona memiliki peluang untuk bertahan di persaingan dan menghadapi lawan-lawan berat dengan optimisme.
Flick berharap para pemain mudanya juga bisa tampil maksimal mengisi posisi yang kosong dan membantu tim tetap kompetitif. Keputusan untuk menurunkan pemain muda dari Barca Atletic menjadi langkah strategis untuk mengatasi tekanan skuad.
