JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja (Kemenker) menghadirkan program pelatihan khusus agroforestri untuk masyarakat dan petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mengembangkan potensi di sektor pertanian secara berkelanjutan dan mandiri.
“Salah satu fokus kami adalah membina kerja sama yang luar biasa untuk memberdayakan para petani di Garut,” kata Sukro Muhab, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan.
Pelatihan agroforestri dari Kemenker ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para petani dan masyarakat agar lebih produktif dalam mengelola lahan yang dimiliki sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dukungan Balai Bandung Barat dan Target Pelatihan
Program pelatihan agroforestri yang diinisiasi Kemenker mendapatkan dukungan penuh dari Balai Bandung Barat. Mereka siap menurunkan instruktur profesional yang akan memberikan pelatihan secara intensif kepada masyarakat.
“Kemenker menargetkan pelatihan untuk lebih dari seribu orang,” jelas Sukro Muhab.
Jumlah ini menunjukkan keseriusan Kemenker dalam pemberdayaan masyarakat melalui program yang berdampak luas bagi perkembangan sektor pertanian di Garut.
Lahan sosial yang dikelola kelompok tani maupun tanah pemerintah daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal akan menjadi pusat pengembangan agroforestri. Dengan demikian, program ini juga berkontribusi dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang lebih maksimal.
Pelatihan Multi-Sektor dari Kemenker untuk Wirausaha
Selain agroforestri, Kemenker juga menyiapkan pelatihan di bidang lain seperti perhotelan, konten kreatif, dan kewirausahaan. Tujuannya adalah memberikan masyarakat beragam keterampilan agar mampu mengembangkan usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru.
“Kemenker siap membantu pengelolaan, manajemen, serta inovasi yang muncul dari pengembangan wirausaha,” ujar Sukro Muhab.
Dengan program ini, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan potensi lebih luas dan tidak bergantung pada satu bidang usaha saja.
Persiapan Pelaksanaan dan Dukungan Pemerintah Daerah
Pelatihan ini direncanakan dapat dimulai dalam waktu dekat, dengan kesiapan lokasi yang akan disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
“Saya yakin kehadiran Kemenker di daerah ini sangat berarti untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, terutama di Garut,” kata Sukro Muhab.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan dukungan penuh terhadap program pelatihan yang difasilitasi Kemenker ini.
Pemerintah daerah berkomitmen menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama dengan Kemenker.
“Pemerintah daerah siap memberikan fasilitas dan mengajak masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam pelatihan yang akan segera berjalan,” kata Bupati Garut.
Manfaat Pelatihan Kemenker untuk Masyarakat Garut
Bupati Garut menegaskan bahwa pelatihan dari Kemenker ini diharapkan dapat menekan tingkat pengangguran sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi produktif.
“Pelatihan ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengembangan wirausaha,” jelas Abdusy Syakur Amin.
Kemenker melalui program ini tidak hanya mentransfer ilmu dan keterampilan, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah secara berkelanjutan.
Kemenker dengan program pelatihan agroforestri yang dilaksanakan di Garut mengambil peran strategis dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya petani. Dukungan Balai Bandung Barat serta sinergi dengan pemerintah daerah menjadi modal utama keberhasilan pelatihan ini.
Selain agroforestri, pelatihan di sektor perhotelan, konten kreatif, dan kewirausahaan juga menjadi bagian dari program Kemenker yang bertujuan meningkatkan kemandirian dan daya saing masyarakat.
Program ini diharapkan mampu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut melalui peningkatan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi.
Dengan kolaborasi Kemenker dan pemerintah daerah, pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam membangun masa depan yang lebih baik dan inklusif bagi masyarakat Garut.