JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui peluncuran layanan inovatif bertajuk Green Freight Logistics.
Layanan ini menjadi tonggak sejarah karena menjadikan KAI Logistik sebagai perusahaan logistik pertama di Indonesia yang mengintegrasikan perhitungan serta pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK) pada setiap transaksi pengiriman barang sesuai dengan standar internasional ISO 14083.
Peluncuran layanan ini terjadi pada Rabu, 1 Oktober 2025, dan menandai langkah maju KAI Logistik dalam mengadopsi sistem yang tidak hanya mengedepankan efisiensi dan keamanan dalam pengiriman, tetapi juga transparansi dan tanggung jawab lingkungan.
Dengan mengacu pada standar ISO 14083, perusahaan mampu mengukur emisi karbon dari seluruh rantai logistik, mulai dari angkutan kereta api, pengelolaan terminal, hingga moda pendukung pada tahap first mile dan last mile.
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menyampaikan bahwa Green Logistics merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menyelaraskan operasi bisnis dengan agenda keberlanjutan nasional dan sekaligus berkontribusi dalam skala global, terutama dalam mitigasi perubahan iklim.
"Kami menghadirkan sistem penghitungan emisi karbon yang terintegrasi, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar internasional," ujar Fredi.
Sistem Perhitungan Emisi yang Komprehensif
KAI Logistik menerapkan metode perhitungan Tier 3, sebuah metode inventarisasi emisi GRK yang terperinci. Sistem ini menggunakan pemodelan dan pengukuran langsung berbasis data aktivitas yang sangat rinci dan spesifik.
Artinya, setiap jumlah emisi yang dihasilkan dalam proses pengiriman dapat dihitung secara detail dan tercantum pada invoice atau faktur pelanggan.
Dengan demikian, pelanggan tidak hanya menerima barang mereka tetapi juga informasi transparan mengenai emisi karbon yang dihasilkan selama proses pengiriman tersebut.
Fredi menegaskan bahwa pencantuman angka emisi pada invoice ini memberikan nilai tambah yang signifikan.
Informasi tersebut membantu pelanggan dalam menyusun laporan keberlanjutan mereka, memenuhi kewajiban regulasi yang semakin ketat terkait pengendalian emisi karbon, serta merancang strategi pengurangan emisi yang terukur.
"Langkah ini memberikan transparansi yang selama ini dibutuhkan pelanggan industri yang semakin fokus pada target dekarbonisasi," ujarnya.
Manfaat Bagi Pelanggan dan Lingkungan
Manfaat yang dirasakan dari penerapan Green Logistics tidak hanya berdampak pada pelanggan industri. Fredi menjelaskan, dampak positif juga meluas ke masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dengan menekan emisi karbon sektor transportasi, layanan ini secara langsung membantu mengurangi polusi udara, meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, dan membuka opsi layanan logistik yang lebih berkelanjutan bagi berbagai sektor.
"Kehadiran green logistics turut mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah dicanangkan pemerintah. Dari sisi ekonomi, inisiatif ini juga mendorong peningkatan daya saing sektor logistik nasional di pasar internasional yang kini semakin menuntut praktik bisnis hijau," jelas Fredi.
Mendukung Ekosistem Logistik Hijau di Indonesia
Fredi menambahkan bahwa penerapan layanan Green Logistics secara luas akan memperkuat ekosistem logistik hijau di Indonesia.
Ini bukan sekadar menetapkan standar baru dalam rantai pasok, melainkan juga mendorong kolaborasi lintas sektor yang lebih erat, mulai dari pelaku usaha logistik, pemerintah, hingga pelanggan yang peduli pada keberlanjutan.
“Kami percaya bahwa masa depan logistik harus berorientasi pada keberlanjutan. Dengan green logistics, KAI Logistik tidak hanya menghadirkan solusi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi mitra strategis pelanggan dalam mencapai visi keberlanjutan,” tutup Fredi dengan optimisme.
Peluncuran layanan Green Freight Logistics oleh KAI Logistik adalah langkah penting dalam mentransformasi industri logistik Indonesia menuju praktik yang lebih hijau dan transparan.
Dengan sistem perhitungan emisi karbon berbasis standar internasional ISO 14083, KAI Logistik memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi pelanggan dalam mengelola keberlanjutan bisnis mereka.
Tidak hanya itu, inovasi ini juga memberikan dampak luas bagi lingkungan dengan menekan emisi karbon, mengurangi polusi, serta meningkatkan kualitas udara.
Keberhasilan inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa perusahaan logistik nasional dapat menjadi pionir dalam pengembangan industri yang berwawasan lingkungan.
KAI Logistik memperlihatkan bahwa bisnis tidak harus memilih antara keuntungan dan keberlanjutan, melainkan bisa memadukan keduanya secara harmonis.
Hal ini juga menjadi pesan bagi pelaku industri lain untuk bersama-sama berkontribusi pada pencapaian target nasional Net Zero Emission 2060.
Dengan demikian, KAI Logistik tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan logistik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa kemajuan bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian Indonesia secara berkelanjutan.