SEMBAKO

Update Harga Sembako Jawa Timur 11 November 2025 Hari Ini

Update Harga Sembako Jawa Timur 11 November 2025 Hari Ini
Update Harga Sembako Jawa Timur 11 November 2025 Hari Ini

JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur terus menunjukkan dinamika yang berbeda-beda setiap harinya. 

Pada Selasa, 11 November 2025, tercatat cabai besar mengalami kenaikan, sementara cabai rawit, ayam kampung, dan daging sapi justru turun. Sedangkan bahan pokok lainnya relatif stabil tanpa perubahan signifikan.

Memantau harga sembako menjadi kebutuhan penting masyarakat. Tidak hanya membantu mengatur belanja rumah tangga, informasi harga juga berguna untuk menjaga kestabilan pengeluaran, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

“Memantau harga sembako harian membantu masyarakat menyesuaikan anggaran belanja rumah tangga agar tidak membengkak,” ujar seorang pakar ekonomi regional.

Update Harga Sembako Hari Ini

Sembako merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Kedelapan bahan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah, bawang putih, gas elpiji, dan garam. 

Selain itu, cabai juga menjadi bahan pokok yang tidak kalah penting bagi kebutuhan dapur.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, berikut daftar harga sembako rata-rata per 11 November 2025 pukul 09.41 WIB:

Beras Premium: Rp 14.899/kg

Beras Medium: Rp 12.851/kg

Gula kristal putih: Rp 16.308/kg

Minyak goreng curah: Rp 18.452/kg

Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.149/liter

Daging sapi paha belakang: Rp 119.131/kg

Daging ayam ras: Rp 34.246/kg

Daging ayam kampung: Rp 67.097/kg

Telur ayam ras: Rp 27.977/kg

Telur ayam kampung: Rp 46.271/kg

Cabai merah keriting: Rp 48.701/kg

Cabai merah besar: Rp 55.043/kg

Cabai rawit merah: Rp 58.164/kg

Bawang merah: Rp 37.483/kg

Bawang putih: Rp 30.152/kg

Gas elpiji: Rp 19.764

Dalam pergerakan harga hari ini, cabai besar naik sebesar Rp 635 atau 1,17 persen, sedangkan cabai rawit turun Rp 225 atau 0,98 persen. 

Telur ayam kampung turun Rp 223 atau 0,48 persen, daging ayam kampung turun Rp 1.139 atau 1,67 persen, dan daging sapi turun Rp 199 atau 0,17 persen.

Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako

Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari biaya produksi, kebijakan pemerintah, hingga kondisi cuaca.

Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau menurun, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan lebih banyak dari permintaan, harga dapat turun.

Cuaca dan Bencana Alam: Kondisi cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim mempengaruhi produksi pertanian, yang dapat menimbulkan kenaikan harga.

Kebijakan Pemerintah: Subsidi, regulasi impor, dan pajak dapat mempengaruhi harga sembako. Misalnya, pembatasan impor atau kenaikan pajak bahan pokok bisa menaikkan harga.

Biaya Produksi dan Distribusi: Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja akan meningkatkan biaya produksi, yang berpengaruh langsung pada harga sembako.

Fluktuasi Nilai Tukar: Kebutuhan impor akan lebih mahal jika nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing, sehingga harga sembako ikut naik.

Inflasi dan Stabilitas Ekonomi: Inflasi tinggi mendorong kenaikan harga sembako karena meningkatnya biaya barang dan jasa, sementara kondisi ekonomi yang tidak stabil memperburuk situasi.

Rantai Distribusi: Masalah logistik, kemacetan, atau pemogokan transportasi dapat mengurangi pasokan sembako di pasar sehingga harga naik.

Pentingnya Pemantauan Harga Sembako

Mengikuti perkembangan harga sembako setiap hari membantu masyarakat mengatur strategi belanja, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan tetap. 

Dengan informasi harga yang akurat, masyarakat dapat menyesuaikan jumlah belanja dan memilih pasar yang menawarkan harga lebih stabil.

Selain itu, pemerintah juga memanfaatkan data harga sembako harian untuk merumuskan kebijakan yang menjaga stabilitas pasar. Hal ini termasuk pengaturan pasokan, distribusi, hingga subsidi bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Harga sembako tidak hanya memengaruhi pengeluaran rumah tangga, tapi juga menjadi indikator ekonomi makro yang harus selalu dipantau,” kata ekonom regional Jawa Timur.

Tips Masyarakat Menghadapi Fluktuasi Harga

Belanja Sesuai Kebutuhan: Hindari pembelian berlebihan saat harga sedang naik.

Bandingkan Harga Pasar: Gunakan informasi harga rata-rata untuk memilih pasar yang lebih murah.

Manfaatkan Data Digital: Pantau harga melalui aplikasi resmi atau sistem informasi pemerintah seperti Siskaperbapo.

Perencanaan Anggaran: Buat anggaran belanja bulanan dengan mempertimbangkan fluktuasi harga harian.

Simpan Bahan Pokok Strategis: Jika memungkinkan, beli bahan pokok yang tahan lama ketika harga sedang rendah.

Dengan pemantauan rutin dan pemahaman faktor-faktor penyebab perubahan harga, masyarakat Jawa Timur dapat lebih siap menghadapi fluktuasi sembako. 

Informasi harga harian menjadi senjata penting dalam menjaga kestabilan belanja rumah tangga di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index