MOBIL LISTRIK

Modifikasi Panel Surya Bikin Mobil Listrik Chery J6 Lebih Jauh

Modifikasi Panel Surya Bikin Mobil Listrik Chery J6 Lebih Jauh
Modifikasi Panel Surya Bikin Mobil Listrik Chery J6 Lebih Jauh

JAKARTA - Inovasi pada kendaraan listrik kini tidak hanya soal efisiensi baterai, tetapi juga kemampuan mobil untuk “menghasilkan” energi sendiri. 

Chery J6 milik Kusumawijaya dari Jakarta Barat menjadi bukti nyata konsep ini. Dengan modifikasi panel surya di atapnya, kendaraan listrik tersebut bisa menambah jarak tempuh tanpa selalu bergantung pada SPKLU atau colokan rumah. Mobil ini menegaskan visi mobil masa depan yang lebih mandiri dan ramah lingkungan.

Kusumawijaya menamai mobilnya “The Helios”. Dari segi tampilan, kendaraan ini memang futuristik: atapnya dipenuhi panel surya yang dapat digerakkan secara otomatis melalui sistem motorized. Panel ini bisa dilipat atau digerakkan keluar secara elektrik, menggantikan mekanisme manual yang sebelumnya digunakan.

“Total sekitar dua bulan. Kita mulai dari uji coba kecil dulu, pasang satu panel, ukur-ukur, cek kabel, sampai akhirnya jadi seperti sekarang. Dulu panelnya cuma satu, sekarang sudah dua dan bisa motorized,” kata Kusumawijaya saat ditemui di Puncak, Bogor, 8 November 2025.

Proses Modifikasi: Biaya dan Tantangan

Memodifikasi Chery J6 menjadi mobil listrik dengan panel surya bukan pekerjaan mudah. Selain memerlukan keahlian teknis tinggi, biaya yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit. Kusumawijaya mengungkapkan, biaya panel surya sendiri sekitar Rp 60–70 juta, sedangkan keseluruhan instalasi dan modifikasi tembus sekitar Rp 100 juta.

Meskipun begitu, ia menilai investasi ini sepadan dengan manfaat yang diperoleh, terutama dari sisi performa kendaraan.

 “Kalau kondisi matahari penuh, pengisian empat sampai lima hari bisa penuh. Tapi kalau mataharinya redup, prosesnya bisa lebih lama. Walau begitu, sistemnya tetap ngecas pelan-pelan karena masih menangkap sinar matahari,” jelasnya.

Proses instalasi juga membutuhkan ketelitian ekstra. Mulai dari pengukuran kabel, penempatan panel, hingga uji coba motorized, semuanya harus dilakukan dengan cermat agar sistem bekerja optimal dan aman.

Peningkatan Jarak Tempuh dan Efisiensi Energi

Salah satu manfaat utama modifikasi ini adalah peningkatan jarak tempuh kendaraan. Dengan baterai tambahan yang diisi dari panel surya, kapasitas daya bisa bertambah sekitar 15–20 persen. Artinya, jarak tempuh The Helios dapat meningkat lebih dari 80 km dari standar 418 km (NEDC), tergantung kondisi perjalanan.

Keunggulan ini membuat mobil lebih efisien dalam penggunaan energi, terutama saat melakukan perjalanan jauh. Panel surya memungkinkan kendaraan “menyimpan” energi saat sedang bergerak atau parkir, sehingga pengisian daya tidak selalu bergantung pada sumber listrik eksternal.

Sistem Motorized: Fleksibilitas Panel Surya

Sistem motorized memungkinkan panel surya bergerak otomatis menggunakan aktuator. Panel bisa dilipat atau digerakkan keluar secara elektrik sesuai kebutuhan, menggantikan mekanisme manual yang sebelumnya digunakan. Sistem ini meningkatkan fleksibilitas dan memaksimalkan penyerapan sinar matahari.

“Dulu panelnya cuma satu, sekarang sudah dua dan bisa motorized,” kata Kusumawijaya. Panel tambahan ini membuat proses pengisian lebih efisien, terutama saat mobil terparkir di lokasi dengan paparan matahari yang berbeda-beda.

Keamanan dan Standarisasi Komponen

Kusumawijaya menekankan bahwa modifikasi panel surya bukan hal yang bisa dilakukan sembarangan. Sistem kelistrikan harus aman, mengingat arus yang dihasilkan cukup besar.

“Kalau ada yang mau pasang sistem serupa, bisa dibantu instalasinya juga. Tapi tetap harus hati-hati, terutama di bagian perkabelan karena watt-nya cukup besar. Kalau kabel terlalu kecil bisa panas dan berisiko. Jadi keamanan sistem kelistrikan itu paling penting,” jelas Kusumawijaya.

Selain itu, sistem ini menggunakan komponen standar tinggi, seperti MCB khusus dan kabel berukuran besar (AWG tinggi), agar aman menyalurkan arus dari panel surya ke baterai tambahan. Pemilihan panel surya dengan efisiensi tinggi dan bobot ringan juga menjadi kunci agar kendaraan tetap optimal dan aman.

“Tantangan terbesar adalah mencari panel surya dengan watt besar supaya bisa menghasilkan daya maksimal. Karena di pasaran jarang yang punya efisiensi tinggi tapi tetap ringan,” ujarnya.

Mandiri dan Ramah Lingkungan

Dengan panel surya, The Helios kini bisa lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan ini mampu menempuh jarak lebih jauh tanpa harus selalu mengisi daya dari SPKLU atau rumah, sehingga mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil. 

Baterai tambahan yang terus diisi dari energi matahari membuat mobil lebih mandiri, bahkan saat perjalanan jauh ke daerah terpencil.

Selain aspek teknis, modifikasi ini juga menjadi simbol inovasi kendaraan listrik masa depan. Kusumawijaya menegaskan, meski biaya dan prosesnya tidak mudah, hasil yang diperoleh sepadan. Mobil menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan mampu beroperasi secara mandiri.

Masa Depan The Helios

Meskipun sudah berfungsi optimal, Kusumawijaya tidak berhenti mengembangkan The Helios. Ia berencana menambah kapasitas panel surya untuk mempercepat proses pengisian daya, sekaligus meningkatkan kemandirian energi kendaraan.

Dengan langkah ini, The Helios tidak hanya menjadi kendaraan listrik yang hemat energi, tetapi juga inspirasi bagi penggemar otomotif dan inovasi energi terbarukan di Indonesia. 

Mobil ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak hanya sekadar mengganti bahan bakar fosil, tetapi juga bisa memanfaatkan sumber energi yang lebih bersih dan mandiri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index