JAKARTA - Kepedulian pemerintah terhadap keselamatan dan kesejahteraan siswa menjadi prioritas utama pasca ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam.
Ia memastikan bahwa bantuan akan diberikan langsung kepada para korban yang saat ini tengah menjalani perawatan di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta.
Gus Ipul menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan mencakup tiga aspek utama. Pertama, perlindungan dan jaminan sosial bagi korban, termasuk biaya pengobatan serta perawatan yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
“Dari kami tentu ada tiga (jenis bantuan). Pertama, perlindungan dan jaminan sosialnya, maka termasuk dari soal biaya, pengobatan, segala macam, pasti ini akan ditanggung oleh pemerintah,” kata Gus Ipul.
Kedua, rehabilitasi medis dan sosial. Setelah tahap pengobatan, Kemensos akan melakukan asesmen menyeluruh terhadap kebutuhan masing-masing korban untuk memastikan mereka menerima bantuan pemberdayaan yang sesuai.
“Pendamping kami yang akan menindaklanjuti, melakukan asesmen, kemudian memberikan dukungan yang diperlukan. Orang tuanya akan kita ajak dialog, kemudian siswa-siswanya juga akan kita ajak bicara, kebutuhan apa yang paling mendesak dan yang paling dibutuhkan,” tambah Gus Ipul.
Kondisi Terkini Korban Ledakan
Saat ini, total ada 15 siswa yang masih dirawat di RS Yarsi. Dari jumlah tersebut, satu siswa mengalami luka serius dan mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU, sementara 14 siswa lainnya dirawat di ruang biasa.
Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi, menambahkan bahwa sebagian pasien mengalami gangguan pendengaran sementara dan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis THT untuk memantau kondisi mereka.
“Memang ada beberapa yang hearing loss, ini sedang kita lakukan anamnesis dan diagnostik lanjutan oleh teman-teman dari dokter spesialis THT kita. Itu akan di-review nanti untuk melihat seberapa berat kondisi gangguan pendengarannya,” ujar dr. Muhammadi.
Siswa yang dirawat di ICU mengalami luka bakar sekitar 30 persen. Meski kondisinya berat, tim medis terus melakukan pemantauan intensif agar pasien dapat pulih secara maksimal.
Kronologi Ledakan SMAN 72
Ledakan terjadi di kawasan SMA Negeri 72 Jakarta Utara pada Jumat, 7 November 2025, siang hari. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab ledakan.
Meski begitu, fokus pemerintah tetap pada pemulihan kondisi para korban, baik secara fisik maupun psikologis, agar mereka dapat kembali beraktivitas normal secepat mungkin.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di lingkungan sekolah. Sekolah sebagai ruang belajar harus tetap menjadi tempat aman bagi siswa. Pemerintah melalui Kemensos dan lembaga terkait menekankan langkah cepat dan tepat dalam menangani korban, agar dampak yang muncul dapat diminimalkan.
Langkah Pemerintah dalam Pemulihan
Langkah cepat dan komprehensif pemerintah, khususnya melalui Gus Ipul, menunjukkan kepedulian yang serius terhadap siswa dan keluarga yang terdampak. Bentuk bantuan yang diberikan tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga mencakup pendampingan sosial dan psikologis.
Pendekatan ini sangat penting untuk mengatasi trauma yang dialami korban, sehingga mereka dapat kembali beraktivitas normal.
Selain itu, dialog dengan orang tua korban dan siswa menjadi langkah strategis agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nyata.
Pendamping Kemensos melakukan asesmen individual untuk mengetahui prioritas bantuan, baik dari sisi medis, psikologis, maupun pendidikan. Dengan pendekatan ini, program pemulihan menjadi lebih efektif.
Dukungan Psikologis dan Sosial
Tidak kalah penting, pemerintah juga menyiapkan pemulihan psikologis bagi siswa yang terdampak. Trauma akibat ledakan dapat berdampak jangka panjang jika tidak segera ditangani.
Oleh karena itu, pendampingan psikologis dilakukan secara intensif, termasuk konseling dan terapi, agar korban dapat pulih secara emosional dan mental.
Selain itu, pendampingan sosial melibatkan orang tua secara langsung, sehingga pemerintah dapat menyesuaikan bantuan dengan kebutuhan nyata keluarga. Hal ini juga memperkuat rasa aman bagi keluarga korban, karena setiap langkah pemerintah bersifat transparan dan partisipatif.
Fokus pada Pemulihan Total
Kasus ledakan SMAN 72 Jakarta menjadi contoh bagaimana pemerintah menghadapi bencana atau kecelakaan di lingkungan pendidikan secara serius.
Dengan langkah-langkah yang dilakukan Gus Ipul dan tim, masyarakat dapat melihat bahwa pemerintah hadir bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pendamping aktif dalam proses pemulihan.
Pemerintah menekankan bahwa seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya, rehabilitasi medis dilakukan secara menyeluruh, dan dukungan psikologis serta sosial disiapkan bagi seluruh korban.
Pendekatan ini menunjukkan tanggung jawab negara terhadap warganya, khususnya generasi muda yang menjadi penerus bangsa.
Komitmen Pemerintah ke Depan
Ke depan, pemerintah akan terus memantau kondisi korban, memastikan mereka mendapatkan layanan medis terbaik, rehabilitasi sosial, serta dukungan psikologis yang memadai.
Gus Ipul menegaskan bahwa semua upaya dilakukan maksimal agar siswa yang terdampak ledakan di SMAN 72 Jakarta dapat pulih sepenuhnya dan kembali melanjutkan kegiatan belajar dengan aman.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat melihat bahwa setiap korban bencana atau kecelakaan mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Prioritas tetap pada keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan korban, sambil memastikan pemulihan berjalan optimal.