Presiden Prabowo

Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Dipimpin Presiden Prabowo

Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Dipimpin Presiden Prabowo
Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Dipimpin Presiden Prabowo

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan penghargaan tertinggi negara berupa gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh yang dinilai berjasa besar bagi bangsa dan negara. 

Upacara ini digelar di Istana Jakarta, Senin, bertepatan dengan momentum penguatan apresiasi terhadap jasa tokoh-tokoh nasional.

Upacara diawali dengan prosesi mengheningkan cipta untuk menghormati arwah para pahlawan, yang dipimpin langsung oleh Presiden. 

Penganugerahan ini tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga wujud pengakuan negara terhadap kontribusi luar biasa para tokoh di berbagai bidang, mulai dari kepemimpinan, demokrasi, hak asasi manusia, hingga keberpihakan kepada rakyat kecil.

Keputusan penganugerahan tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116.TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditetapkan di Jakarta pada 6 November 2025. 

Presiden Prabowo menekankan bahwa penghargaan ini juga menjadi alat edukasi sejarah bagi generasi muda, agar mengetahui perjuangan tokoh-tokoh yang membentuk identitas bangsa.

Sepuluh Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan

Dalam upacara tersebut, pemerintah menetapkan sepuluh tokoh sebagai Pahlawan Nasional, yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang. Mereka adalah:

K.H. Abdurachman Wahid (Gus Dur) – Jawa Timur, tokoh pluralis dan mantan Presiden RI yang berperan dalam demokrasi dan hak asasi manusia.

Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto – Jawa Tengah, tokoh militer sekaligus pemimpin negara yang memberikan pengaruh besar dalam pembangunan nasional.

Marsinah – Jawa Timur, aktivis buruh yang memperjuangkan hak-hak pekerja dan kesejahteraan kaum buruh.

Mochtar Kusumaatmaja – Jawa Barat, ahli hukum dan diplomat yang mengembangkan kebijakan internasional dan hukum nasional.

Hj. Rahma El Yunusiyyah – Sumatera Barat, tokoh pendidikan dan sosial yang berjasa dalam memajukan pendidikan perempuan.

Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo – Jawa Tengah, tokoh militer yang berperan penting dalam stabilitas nasional dan pembangunan pertahanan.

Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat, pemimpin daerah yang memajukan kesejahteraan lokal dan budaya.

Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur, tokoh agama yang berjasa dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam.

Tuan Rondahaim Saragih – Sumatera Utara, tokoh masyarakat yang memperjuangkan hak-hak komunitas adat dan pembangunan sosial.

Zainal Abidin Syah – Maluku Utara, tokoh lokal yang mendorong perdamaian, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kehadiran Pejabat Negara dan Keluarga Pahlawan

Upacara penganugerahan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, jajaran anggota Kabinet Merah Putih, serta perwakilan keluarga ahli waris dari sepuluh tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Presiden Prabowo menyerahkan plakat dan dokumen resmi sebagai simbol penghargaan kepada keluarga.

Pemerintah berharap, pengakuan ini tidak hanya menjadi penghormatan formal, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi muda agar terus berkontribusi bagi bangsa melalui berbagai bidang. Penganugerahan ini diharapkan memotivasi masyarakat untuk meneladani semangat pengabdian para pahlawan.

Relevansi Bagi Generasi Muda

Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya mengenal sejarah perjuangan bangsa. Gelar Pahlawan Nasional bukan sekadar titel, tetapi simbol pengorbanan, keberanian, dan kontribusi nyata bagi kemajuan negara. 

Keberadaan tokoh-tokoh ini menjadi rujukan bagi generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial.

Keputusan ini juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga nilai-nilai nasionalisme, menghormati jasa pahlawan, serta menanamkan kesadaran sejarah sejak dini. 

Upacara penganugerahan di Istana Jakarta dihadiri oleh berbagai kalangan, menunjukkan bahwa penghargaan terhadap jasa tokoh nasional menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat.

Inspirasi Dari Lintas Bidang

Pahlawan Nasional yang dianugerahi berasal dari berbagai bidang, termasuk militer, agama, hukum, pendidikan, sosial, hingga budaya. Hal ini menegaskan bahwa kontribusi terhadap bangsa tidak terbatas pada satu sektor saja. 

Perjuangan mereka menjadi contoh nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan integritas dapat mengubah masyarakat dan bangsa secara positif.

Bagi pemerintah, penganugerahan ini juga menjadi pengingat bahwa upaya memperkuat bangsa membutuhkan keberanian dan konsistensi dari seluruh warga negara. Presiden Prabowo berharap nilai-nilai yang ditinggalkan oleh sepuluh tokoh ini dapat diteruskan oleh generasi sekarang.

Pengumuman ini merupakan yang terbaru setelah penetapan pahlawan nasional sebelumnya pada 8 November 2023 oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. 

Dengan adanya kontinuitas penghargaan, pemerintah menunjukkan keseriusan dalam menjaga warisan sejarah dan menghormati tokoh-tokoh yang berjuang demi bangsa.

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional menjadi simbol pengakuan negara bahwa perjuangan dan pengabdian sepuluh tokoh ini memiliki dampak jangka panjang.

Upacara yang sakral dan penuh makna ini menjadi momen penting bagi keluarga, masyarakat, dan seluruh bangsa untuk mengenang jasa pahlawan sekaligus menjadi inspirasi pembangunan bangsa ke depan.

Dengan demikian, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa bangsa Indonesia menghargai setiap kontribusi nyata, menghormati sejarah, serta mendorong generasi muda untuk meneladani semangat pengabdian dan kepemimpinan para tokoh terdahulu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index