JAKARTA - Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, kembali menarik perhatian dunia investasi.
Investor asal Jepang yang difasilitasi PT Awina Sinergi Internasional melakukan kunjungan ke kawasan Mandeh untuk menilai potensi pengembangan energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kunjungan ini menandai langkah awal penjajakan kerja sama dalam bidang energi bersih yang diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi daerah.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menyatakan bahwa kunjungan berlangsung. “Mereka datang ke daerah kami ini pada Rabu lalu, dan kami menyambut baik rencana ini. Investasi EBT seperti PLTS tidak hanya penting bagi pemenuhan kebutuhan listrik, tetapi juga sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Hendrajoni menjelaskan bahwa investasi PLTS tidak hanya soal energi, tetapi juga berdampak luas bagi pembangunan daerah. Kehadiran investor diyakini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong aktivitas ekonomi, dan meningkatkan nilai investasi.
“Apabila peluang investasi ini terealisasi, pembangunan PLTS di Mandeh akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Pesisir Selatan. Mandeh tidak hanya dikenal karena wisata bahari, tetapi juga sebagai daerah pelopor energi hijau di Indonesia,” jelasnya.
Pemerintah daerah memastikan proses perizinan dan administrasi dilakukan secara lancar, transparan, dan akuntabel agar investor merasa nyaman. Dengan begitu, pembangunan PLTS dapat segera dimulai dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Manfaat PLTS untuk Pariwisata dan Masyarakat
Selain memperkuat pasokan listrik, pembangunan PLTS akan memberikan efek berganda bagi sektor pariwisata Mandeh. Infrastruktur energi yang memadai akan menunjang kenyamanan wisatawan, memperpanjang lama tinggal pengunjung, serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
“Kami ingin proyek ini tidak hanya membawa manfaat bagi daerah secara makro, tetapi juga dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar, baik melalui lapangan pekerjaan baru maupun peningkatan perekonomian lokal,” tegas Hendrajoni.
Potensi Energi Surya di Bukik Ameh
Rombongan investor Jepang mengunjungi Bukik Ameh, salah satu titik strategis di Mandeh. Kawasan ini dinilai sangat potensial untuk PLTS karena lahan terbuka dan paparan sinar matahari yang optimal sepanjang tahun.
Berdasarkan estimasi awal, potensi energi surya di Bukik Ameh mencapai 50 hingga 100 megawatt (MW), jumlah yang cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan listrik lokal maupun nasional.
Hendrajoni menekankan bahwa pemanfaatan energi terbarukan di Mandeh sejalan dengan tujuan pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Proyek PLTS ini memungkinkan pengurangan ketergantungan terhadap energi fosil dan mendukung target energi bersih nasional, sekaligus menunjukkan bahwa investasi berbasis keberlanjutan dapat berjalan seiring pembangunan ekonomi.
Dampak Positif Jangka Panjang
Pengembangan PLTS di Mandeh diperkirakan akan memberikan dampak positif pada berbagai sektor. Selain menyediakan listrik yang lebih andal bagi masyarakat dan pelaku usaha, proyek ini juga mendukung produktivitas serta pengembangan usaha kecil dan menengah.
Tenaga kerja lokal yang terlibat dalam proyek PLTS akan memperoleh keterampilan baru dalam bidang energi terbarukan, membuka peluang pekerjaan lebih luas di masa depan.
Hendrajoni menekankan bahwa semua proses pengembangan PLTS dilakukan profesional dan sesuai regulasi. Dengan dukungan investor Jepang, Pesisir Selatan memiliki peluang besar menjadi contoh sukses pengembangan energi hijau di Indonesia.
Energi Bersih sebagai Prioritas Pembangunan
Dengan berbagai manfaat yang dihasilkan, proyek PLTS di Mandeh diproyeksikan menjadi tonggak sejarah baru bagi Pesisir Selatan. Keberadaan investor Jepang menandai pengakuan internasional terhadap potensi energi terbarukan di daerah ini.
“Kami memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan baik sehingga mendukung masa depan energi bersih di Sumbar,” ujar Hendrajoni. PLTS di Mandeh diharapkan tidak hanya memperkuat pasokan listrik dan perekonomian lokal, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan.
Kunjungan investor Jepang ke Pesisir Selatan menunjukkan potensi energi terbarukan yang sangat menjanjikan, khususnya melalui pengembangan PLTS di kawasan Mandeh.
Proyek ini diharapkan memberikan manfaat ganda: memperkuat pasokan listrik, meningkatkan sektor pariwisata, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan prosedur administrasi yang transparan, pembangunan PLTS dapat segera terealisasi sebagai langkah konkret menuju energi bersih dan masa depan berkelanjutan bagi Sumatra Barat.