DOKTER

Haid Tidak Teratur? Simak Cara Dokter Menjaga Siklus Tetap Lancar

Haid Tidak Teratur? Simak Cara Dokter Menjaga Siklus Tetap Lancar
Haid Tidak Teratur? Simak Cara Dokter Menjaga Siklus Tetap Lancar

JAKARTA - Perubahan siklus haid sering menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak perempuan. 

Haid yang datang lebih cepat, lebih lambat, atau bahkan tidak muncul selama beberapa bulan kerap menimbulkan pertanyaan, apakah ini normal atau perlu penanganan khusus.

Meski sebagian besar kasus haid tidak teratur tidak berbahaya, dr. Rizki Azaria, MMR menjelaskan bahwa kondisi ini tetap harus diperhatikan, terutama bila terjadi secara tiba-tiba pada perempuan yang sebelumnya memiliki siklus teratur. 

“Amenore pada remaja sebenarnya wajar terjadi selama dua tahun pertama sejak menstruasi pertama muncul,” ujarnya. Pada masa ini, tubuh masih menyesuaikan ritme hormonal, sehingga siklus bisa maju-mundur dan belum stabil.

Namun, ketika seseorang yang sebelumnya memiliki siklus teratur tiba-tiba mengalami gangguan menstruasi, ini bisa menjadi tanda perlunya pemeriksaan lebih lanjut. 

“Jika sudah melewati 3–5 kali masa haid dan masih tidak teratur, sebaiknya diperiksa ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi,” tambah dr. Rizki. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang lebih serius yang memengaruhi siklus menstruasi.

Penyebab Haid Tidak Teratur

Gangguan haid bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Menurut dr. Rizki, banyak kasus disebabkan oleh faktor gaya hidup yang memengaruhi hormon secara langsung. Berikut beberapa penyebab umum:

1. Perubahan berat badan drastis
Kenaikan atau penurunan berat badan secara cepat dapat memengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berperan penting dalam mengatur siklus haid. Ketidakseimbangan hormon akibat perubahan berat badan ekstrem sering menyebabkan haid tertunda atau bahkan tidak muncul sama sekali.

2. Olahraga berlebihan
Aktivitas fisik yang terlalu berat, terutama yang menurunkan kadar lemak tubuh secara drastis, dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. Wanita yang berolahraga secara intens tanpa asupan nutrisi yang cukup bisa mengalami gangguan siklus haid sementara.

3. Pola makan tidak seimbang
Diet ekstrem, kekurangan nutrisi tertentu, atau konsumsi makanan cepat saji berlebihan dapat memengaruhi hormon. Kekurangan zat gizi penting membuat tubuh kesulitan memproduksi hormon reproduksi yang stabil, sehingga siklus menstruasi menjadi kacau.

4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat, termasuk hormon sintetis dan psikotropika, bisa memengaruhi siklus haid. Efek samping obat ini bisa berupa haid tertunda, perdarahan tidak teratur, atau perubahan intensitas menstruasi.

5. Stres fisik maupun emosional
“Stres, baik fisik maupun emosional, punya pengaruh besar terhadap hormon,” jelas dr. Rizki. Tekanan psikologis atau kondisi fisik yang melelahkan dapat mengubah ritme hormon yang mengatur siklus haid. Stres berkepanjangan membuat menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan terhenti sementara.

Jika pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada masalah struktural atau penyakit tertentu, penyebab haid tidak lancar biasanya berasal dari faktor gaya hidup. Oleh karena itu, perubahan pola hidup menjadi langkah awal yang penting untuk menormalkan siklus haid.

Cara Menjaga Hormon dan Menormalkan Haid

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perempuan untuk menjaga hormon tetap stabil dan mendukung siklus menstruasi yang sehat. Dr. Rizki memberikan beberapa saran praktis:

1. Menjaga berat badan ideal
Hindari diet ekstrem atau perubahan berat badan yang terlalu cepat. Tubuh membutuhkan nutrisi yang stabil agar hormon reproduksi dapat berfungsi optimal. Perubahan berat badan yang drastis tidak hanya memengaruhi haid, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.

2. Tidur cukup dan berkualitas
Kualitas tidur selama 7–8 jam per malam membantu tubuh memulihkan diri, menurunkan stres internal, dan menyeimbangkan hormon. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan hormon yang berpengaruh pada menstruasi.

3. Olahraga ringan secara rutin
Aktivitas fisik seperti berjalan cepat, bersepeda santai, atau yoga selama 40–60 menit sebanyak 2–3 kali seminggu mendukung metabolisme tubuh. Olahraga teratur membantu menstabilkan hormon dan mendukung siklus menstruasi yang lebih lancar.

4. Konsumsi makanan bergizi seimbang
Makanan yang kaya akan sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak dapat membantu menjaga hormon tetap stabil. Sebaliknya, konsumsi makanan cepat saji, tinggi gula, atau tinggi lemak trans dapat memicu inflamasi dan ketidakseimbangan hormon, sehingga siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

5. Kelola stres dengan cara positif
Relaksasi bukan sekadar menenangkan diri. Aktivitas seperti jurnaling, menjalani hobi, menghabiskan waktu bersama keluarga, beribadah, atau melakukan aktivitas yang menenangkan pikiran dapat menurunkan tingkat stres. Stres yang terkelola baik akan membantu hormon tetap seimbang dan menstruasi menjadi lebih lancar.

Menjaga keseimbangan hormon bukan hanya soal haid yang lancar, tetapi juga kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Pola hidup sehat, tidur cukup, olahraga teratur, asupan nutrisi seimbang, dan manajemen stres menjadi kunci utama untuk mendukung fungsi hormon yang optimal.

Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter

Haid yang lancar menjadi indikator penting kesehatan hormon dan reproduksi. Jika mengalami gangguan menstruasi yang signifikan atau tiba-tiba, jangan menunda pemeriksaan. 

Dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan tidak ada kondisi medis serius yang memengaruhi siklus haid.

Dengan memahami penyebab dan langkah pencegahan, perempuan dapat lebih tenang menghadapi siklus haid yang tidak teratur. Perubahan gaya hidup sederhana namun konsisten mampu membantu menormalkan siklus dan menjaga kesehatan hormon dalam jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index