JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025, memulai sesi pagi dengan tren positif.
IHSG tercatat naik 30,23 poin atau 0,37 persen ke level 8.304,58, menandakan optimisme investor di tengah pergerakan bursa regional yang mayoritas menguat. Lonjakan awal ini menunjukkan bahwa pasar domestik masih memiliki momentum untuk melanjutkan penguatan.
Pergerakan Saham dan LQ45
Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham pilihan dengan likuiditas tinggi, juga mengikuti tren positif dengan kenaikan 1,68 poin atau 0,20 persen ke level 848,04. Dari total 606 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 273 saham menguat, 121 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Volume perdagangan tercatat mencapai 663,09 juta lembar saham dengan nilai transaksi senilai Rp595,60 miliar melalui 68.266 kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp15.311,53 triliun, mencerminkan likuiditas yang tetap tinggi.
Kinerja Bursa Asia Pagi Ini
Selain IHSG, bursa Asia pagi ini menunjukkan kinerja positif yang mendukung optimisme pasar. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik signifikan sebesar 654,90 poin atau 1,35 persen ke level 49.296,50. Penguatan ini dipicu oleh data ekonomi Jepang yang lebih baik dari perkiraan, serta rebound sektor teknologi yang menjadi motor utama indeks.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng (HSI) menguat 170,98 poin atau 0,66 persen ke posisi 26.138,96. Lonjakan ini didorong oleh kenaikan harga saham perusahaan properti dan teknologi, yang menjadi kontributor utama pergerakan indeks.
Investor terlihat antusias setelah rilis laporan laba kuartalan beberapa perusahaan besar, yang menunjukkan hasil positif.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite (SSEC) di China naik 12,18 poin atau 0,31 persen, berada di level 3.934,59. Optimisme pasar China muncul meski beberapa laporan keuangan sektor manufaktur menunjukkan volatilitas laba. Kinerja positif ini memberikan sentimen mendukung terhadap pergerakan IHSG di pagi hari.
Indeks Straits Times (STI) di Singapura juga menambah 11,55 poin atau 0,26 persen ke level 4.427,82. Kenaikan ini terutama dipengaruhi permintaan saham sektor finansial dan konsumer.
Hal ini menunjukkan bahwa investor regional mulai menaruh minat kembali pada saham yang memiliki prospek pertumbuhan stabil, sejalan dengan tren positif di pasar saham Asia lainnya.
Sentimen Global yang Mendukung IHSG
Penguatan IHSG pagi ini tidak lepas dari faktor global. Bursa Amerika Serikat pada Kamis, 23 Oktober 2025, rebound setelah sebelumnya mengalami tekanan.
Indeks S&P 500 naik 0,58 persen, Dow Jones Industrial Average bertambah 0,31 persen, dan Nasdaq Composite menguat 0,89 persen. Laporan laba beberapa perusahaan besar AS menunjukkan hasil solid, sehingga meningkatkan kepercayaan investor global.
Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada pertemuan akhir Oktober 2025 juga memberikan dorongan likuiditas tambahan.
Investor berharap langkah The Fed ini dapat menjaga stabilitas ekonomi global dan mendorong aliran modal ke pasar saham Asia, termasuk Indonesia.
Kondisi IHSG dan Indeks LQ45
Pergerakan IHSG pagi ini menunjukkan bahwa saham-saham unggulan menjadi motor utama penguatan. Saham dari sektor perbankan, energi, dan konsumer tercatat menguat, memberikan dorongan signifikan bagi indeks.
Indeks LQ45, yang mewakili saham-saham bluechip, juga menunjukkan kenaikan moderat. Lonjakan saham LQ45 menunjukkan optimisme tidak hanya terjadi pada saham pilihan, tetapi juga pada saham berkapitalisasi besar yang mendukung tren positif IHSG secara keseluruhan.
Rekomendasi Ahli dan Prospek Pasar
Senior Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, memproyeksikan IHSG akan melanjutkan tren positif sepanjang perdagangan hari ini. “IHSG berpotensi menguji resistance di level 8.350 dan 8.300, dengan support di 8.250–8.200. Momentum awal pagi menunjukkan optimisme yang cukup untuk mempertahankan penguatan hingga penutupan sesi,” jelasnya.
Ahli pasar menambahkan bahwa rebound bursa Asia pagi ini menjadi faktor tambahan penguatan IHSG. Dengan sebagian besar indeks regional berada di zona hijau, sentimen positif global, serta stabilitas sektor keuangan domestik, IHSG memiliki peluang untuk mempertahankan tren kenaikan.
Volume dan Likuiditas Pasar
Volume perdagangan yang tercatat tinggi mencerminkan minat beli investor ritel maupun institusi yang kembali meningkat setelah beberapa hari volatilitas.
Likuiditas pasar yang kuat juga menjadi indikator bahwa penguatan IHSG bukan bersifat sementara, melainkan didukung oleh aliran modal yang stabil. Investor yang aktif mengikuti pergerakan saham unggulan dapat memanfaatkan momentum ini untuk strategi trading jangka pendek maupun menengah.
Faktor Risiko dan Pemantauan
Meski IHSG pagi ini menunjukkan tren positif, investor tetap diimbau memperhatikan risiko pasar global yang masih fluktuatif. Faktor geopolitik, data inflasi, serta keputusan kebijakan moneter bank sentral global tetap menjadi pemicu volatilitas.
Pemantauan terhadap indeks LQ45 juga penting, karena saham bluechip cenderung menjadi acuan sentimen investor terhadap pasar secara keseluruhan.
IHSG Jumat pagi, 24 Oktober 2025, membuka perdagangan dengan tren positif, sejalan dengan bursa Asia yang kompak menguat.
Optimisme datang dari rebound pasar global, ekspektasi kebijakan moneter, dan laporan laba perusahaan besar yang menunjukkan hasil solid. Volume perdagangan tinggi dan kapitalisasi pasar besar menunjukkan likuiditas yang sehat.
Investor disarankan untuk tetap memantau IHSG dan indeks LQ45, serta berita global yang memengaruhi sentimen pasar.
Dengan kondisi pagi ini, peluang mendapatkan return dari saham unggulan tetap terbuka, sementara IHSG berpotensi menguji level resistance dan melanjutkan tren positif hingga penutupan sesi perdagangan.