Pendekatan AI

Pendekatan AI Seimbang Jadi Agenda Strategis Indonesia di KTT APEC 2025

Pendekatan AI Seimbang Jadi Agenda Strategis Indonesia di KTT APEC 2025
Pendekatan AI Seimbang Jadi Agenda Strategis Indonesia di KTT APEC 2025

JAKARTA - Indonesia menegaskan pentingnya penerapan kecerdasan buatan (AI) secara seimbang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025. 

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani, dalam arahan pers di Jakarta, menyampaikan bahwa teknologi AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor.

Meski begitu, Kadir menekankan bahwa penggunaan AI harus dilakukan dengan hati-hati. Pengelolaan teknologi ini perlu memastikan agar tidak memperluas kesenjangan ekonomi maupun digital yang sudah ada di masyarakat. 

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan teknologi tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial dan ekonomi di mana teknologi itu diterapkan.

Pentingnya Nilai Kemanusiaan dan Tata Kelola

Kadir menjelaskan, pengembangan AI harus tetap memerhatikan nilai kemanusiaan, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan. Saat ini, belum ada tata kelola internasional yang mengatur AI secara menyeluruh, sehingga negara-negara memiliki pendekatan yang berbeda-beda.

“Kita ketahui di dunia saat ini ada berbagai model, ada model Amerika Serikat, model yang dimotori oleh China, dan model yang dimotori oleh Eropa. Bagaimana kita menerapkannya?” kata Dirjen Aspasaf.

Indonesia sendiri telah menyiapkan dasar tata kelola AI melalui Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Dokumen ini dirancang sebagai panduan fleksibel yang memberikan kompas bagi pengembangan AI di Indonesia sekaligus memastikan praktiknya sesuai prinsip etika dan keberlanjutan.

AI dan Keadilan Sosial

Selain inovasi, Kadir menekankan pentingnya pemerataan manfaat dari AI. Teknologi ini seharusnya tidak hanya menguntungkan sebagian pihak, tetapi memberikan dampak positif yang merata bagi masyarakat. 

Dengan pendekatan yang seimbang, AI dapat menjadi alat yang memperkuat produktivitas ekonomi sekaligus menjaga keadilan sosial.

KTT APEC menjadi forum strategis untuk berbagi pengalaman dan mempelajari praktik terbaik negara lain dalam mengelola AI secara etis dan inklusif. Dengan begitu, Indonesia dapat mengembangkan kebijakan domestik yang adaptif terhadap perkembangan global.

Isu Demografi Sebagai Agenda Strategis

Selain AI, Indonesia juga akan mengangkat isu demografi sebagai agenda penting. Menurut Kadir, perubahan demografi menjadi tantangan yang dihadapi banyak negara di Asia Timur dan dunia, termasuk Indonesia.

“Indonesia pun, pada waktunya nanti kita dapat mengalami atau menghadapi tantangan yang sama,” tambah Kadir.

Melalui forum APEC, Indonesia berupaya memperkuat ketahanan ekonomi dengan belajar dari pengalaman negara lain sekaligus berbagi strategi menghadapi perubahan demografi. 

Hal ini menjadi bagian dari persiapan menghadapi masa depan yang lebih kompleks, baik dari sisi tenaga kerja maupun struktur masyarakat.

Mendorong Kerja Sama Nyata di APEC

Kadir menegaskan bahwa partisipasi Indonesia di KTT APEC 2025 bukan sekadar simbolis. Indonesia ingin memastikan forum ini menghasilkan kerja sama konkret yang berdampak langsung pada pelaku usaha dan dunia kerja, mengingat kritik sebelumnya bahwa APEC dinilai belum memberikan efek nyata di lapangan.

Forum ini diharapkan menjadi sarana membangun kemitraan strategis, berbagi inovasi, dan menyelaraskan kebijakan agar pertumbuhan ekonomi di kawasan tetap inklusif dan berkelanjutan. Indonesia juga ingin memastikan bahwa pengembangan AI dan inovasi teknologi tidak mengorbankan prinsip sosial dan kemanusiaan.

Memperkuat Posisi Indonesia di Kawasan

Partisipasi aktif Indonesia dalam KTT APEC 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi strategisnya di kawasan Asia-Pasifik. Kadir menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia juga menunjukkan peran negara ini dalam membangun masa depan ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Dengan menjadi bagian dari diskusi global tentang AI, Indonesia dapat ikut menentukan standar dan praktik terbaik dalam pengelolaan teknologi, sambil memastikan inovasi berjalan seiring dengan prinsip sosial dan etika.

Fokus dan Tema KTT APEC 2025

KTT APEC 2025 akan diselenggarakan di Gyeongju, Korea Selatan, pada 31 Oktober – 1 November 2025. Tema yang diangkat adalah:

“Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper”

Tema ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan keadilan sosial. Pertumbuhan ekonomi harus diiringi pemerataan manfaat bagi seluruh masyarakat di kawasan Asia-Pasifik. 

Indonesia memanfaatkan forum ini untuk memastikan isu AI, demografi, dan inovasi ekonomi dibahas secara seimbang dan strategis.

Menuju Masa Depan Ekonomi Inklusif

Indonesia menegaskan bahwa pemanfaatan AI harus berlandaskan prinsip etika, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial. Forum APEC diharapkan menjadi ajang berbagi praktik terbaik, membangun strategi kolaboratif, dan memajukan inovasi teknologi yang berdampak positif.

Partisipasi Indonesia juga menegaskan kepemimpinan regionalnya, memperkuat kerja sama ekonomi, dan memastikan teknologi masa depan membawa manfaat luas tanpa memperburuk kesenjangan sosial. 

Dengan pendekatan seimbang, Indonesia ingin pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik tetap inklusif dan tangguh, sekaligus mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan demografi dan inovasi teknologi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index