JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) yang dikenal dengan merek Surge, kini memasuki babak baru dalam ekspansi layanan internet cepat di Indonesia.
Setelah berhasil memenangkan lelang frekuensi 1,4 GHz dengan nilai penawaran Rp403,76 miliar, melalui anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama, Surge siap memperkuat jaringannya di Region 1 yang mencakup Pulau Jawa, Papua, dan Maluku.
Langkah ini bukan sekadar investasi frekuensi biasa, melainkan sebuah strategi jangka panjang yang menargetkan lebih dari 60% populasi Indonesia. Frekuensi 1,4 GHz dipandang sebagai kunci untuk memberikan layanan fixed wireless broadband yang lebih efisien dan menjangkau wilayah-wilayah dengan biaya investasi yang lebih rendah.
Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo, menegaskan bahwa backbone fiber yang sudah terhubung di Pulau Jawa menjadi pondasi kuat untuk mempercepat implementasi layanan baru ini.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau di Pulau Jawa hingga Papua dan Maluku dengan efisiensi maksimal,” ujarnya dalam siaran resmi.
Inovasi Layanan Fixed Wireless Broadband
Surge tidak hanya mengandalkan frekuensi baru ini sebagai aset spektrum, tetapi juga memulai fase perencanaan teknis dan pelaksanaan awal. Fokus utama adalah layanan fixed wireless broadband (FWA) dan konektivitas residensial yang berkecepatan tinggi.
Frekuensi 1,4 GHz sendiri merupakan teknologi baru secara global yang baru mulai diadopsi. WIFI sudah mempersiapkan ekosistem teknologi ini selama dua tahun melalui kerja sama dengan mitra teknologi internasional, sehingga diharapkan mampu menawarkan layanan unggulan yang belum banyak tersedia di pasar.
Direktur Solusi Sinergi Digital, Shannedy Ong, mengungkapkan bahwa penggelaran perdana layanan 5G FWA 1,4 GHz dijadwalkan mulai November 2025 atau awal tahun depan. Menariknya, layanan ini akan menjadi yang pertama di dunia menggunakan teknologi frekuensi ini, menegaskan posisi Surge sebagai pelopor inovasi digital di Indonesia.
Penggunaan teknologi wireless FWA ini memungkinkan pemasangan yang lebih cepat karena tidak membutuhkan kabel fisik ke rumah pelanggan dan tidak perlu proses izin yang kompleks. Hal ini didukung pula oleh kemitraan dengan perusahaan menara seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT), yang menyediakan lebih dari 50.000 tower sebagai infrastruktur pendukung.
Tarif Terjangkau, Target Pasar Luas
Surge menargetkan paket layanan FWA dengan kecepatan 100 Mbps yang dibanderol sangat terjangkau, yakni Rp100.000 per bulan dengan kuota unlimited data dan modem rental gratis.
Paket ini diharapkan menjangkau hingga 54 juta rumah tangga di Indonesia, memperkuat upaya pemerintah untuk pemerataan akses internet berkecepatan tinggi.
Shannedy Ong menjelaskan bahwa penetrasi fixed broadband di Indonesia masih termasuk terendah di Asia Tenggara. Oleh karena itu, layanan 5G FWA dari Surge ini menjadi solusi tepat untuk menjangkau area yang selama ini sulit diakses layanan kabel, sekaligus mendukung target nasional meningkatkan inklusi digital.
Penguatan Bisnis Fiber to The Home
Selain fokus pada layanan fixed wireless broadband, Surge juga memperkuat lini bisnis fiber to the home (FTTH). Sampai September 2025, WIFI telah mencatatkan 1,51 juta Home Pass dan 831.000 Home Connect dengan Take-Up Rate sebesar 55%. Ini menandakan semakin banyak pelanggan yang mulai memanfaatkan layanan internet kabel Surge.
Target akhir tahun ini adalah mencapai 2,5 juta Home Pass dan 1,5 juta Home Connect dengan Take-Up Rate 60%. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dan menjanjikan di tengah persaingan ketat industri telekomunikasi Indonesia.
Visi Jangka Panjang dan Komitmen Digital
Sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan keluarga Hashim Djojohadikusumo, Surge memiliki visi kuat untuk menjadi penyedia layanan broadband berbasis infrastruktur terpadu di Indonesia. Investasi di frekuensi 1,4 GHz ini merupakan langkah yang sejalan dengan visi tersebut, sekaligus menjadi investasi jangka panjang yang berisiko rendah namun berpotensi return tinggi.
Yune Marketatmo menambahkan bahwa dengan memaksimalkan efisiensi biaya dan skala pasar Region 1, Surge optimistis bisa menjadi penggerak utama dalam mewujudkan akses internet cepat yang merata dan terjangkau di seluruh Indonesia.
Dengan penguasaan frekuensi 1,4 GHz dan pengembangan teknologi fixed wireless broadband, Surge siap membuka babak baru dalam layanan internet cepat nasional. Layanan yang inovatif, harga kompetitif, dan jangkauan yang luas diharapkan bisa membantu menutup kesenjangan digital di Indonesia, terutama di wilayah yang selama ini kurang terlayani.
Langkah strategis ini sekaligus menegaskan posisi Surge sebagai salah satu pemain kunci dalam industri telekomunikasi tanah air yang berkomitmen mempercepat digitalisasi dan pemerataan akses teknologi informasi.