Harga Sawit

Harga Sawit Jambi Tembus Rp3.666 per Kg Oktober 2025

Harga Sawit Jambi Tembus Rp3.666 per Kg Oktober 2025
Harga Sawit Jambi Tembus Rp3.666 per Kg Oktober 2025

JAKARTA - Kabar menggembirakan datang untuk para petani kelapa sawit di Provinsi Jambi.

 Pada periode 17–23 Oktober 2025, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kembali mengalami kenaikan signifikan. 

Berdasarkan data resmi yang dirilis Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS di tingkat pabrik mencapai Rp3.666,86 per kilogram, naik sebesar Rp18,39 per kilogram dibandingkan minggu sebelumnya.

Kenaikan harga ini menjadi kabar baik mengingat fluktuasi harga sawit yang kerap terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Stabilitas harga yang kini mulai terlihat memberikan optimisme bagi para petani yang menggantungkan hidupnya pada komoditas sawit.

Respons dan Harapan Petani Sawit

Kenaikan harga TBS ini disambut dengan antusias oleh petani sawit di berbagai daerah, terutama di Kabupaten Tebo yang merupakan salah satu sentra produksi sawit di Jambi. Edison (47), seorang petani kelapa sawit, mengungkapkan bahwa harga jual di tingkat petani saat ini sudah menyentuh Rp3.100 per kilogram.

“Alhamdulillah, berangsur naik. Terakhir kami jual Rp3.100 per kilo,” ujar Edison. 

Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membuat produksi sawit meningkat adalah musim hujan yang kini mulai stabil, sehingga buah sawit menjadi lebih banyak dan panen tidak lagi mengalami kendala.

“Buah sudah mulai banyak, tidak trek lagi. Ini patut disyukuri. Mudah-mudahan harga terus naik karena kebutuhan juga makin tinggi,” tambahnya.

Mekanisme Penetapan Harga TBS

Kenaikan harga TBS ini bukan keputusan sepihak, melainkan hasil dari rapat penetapan harga yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersama perwakilan pabrik kelapa sawit (PKS), asosiasi petani plasma, dan perusahaan perkebunan. 

Penetapan harga ini memperhatikan berbagai aspek termasuk fluktuasi harga minyak sawit mentah (CPO) dan kernel di pasar domestik serta global.

Pejabat Bidang Pengolahan, Standarisasi dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PSPHP) Dinas Perkebunan Jambi menegaskan, “Kenaikan atau penurunan harga TBS sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga CPO dan kernel di pasar internasional. Harga ini ditetapkan untuk periode satu minggu dan berlaku di tingkat pabrik dan petani plasma.”

Rincian Harga TBS Berdasarkan Umur Tanaman

Berikut adalah rincian harga TBS kelapa sawit yang telah ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi berdasarkan umur tanaman:

3 tahun: Rp2.850,47/kg

4 tahun: Rp3.055,88/kg

5 tahun: Rp3.195,52/kg

6 tahun: Rp3.328,29/kg

7 tahun: Rp3.412,12/kg

8 tahun: Rp3.485,79/kg

9 tahun: Rp3.553,72/kg

10–20 tahun: Rp3.666,86/kg

21–24 tahun: Rp3.559,03/kg

25 tahun ke atas: Rp3.400,31/kg

Selain itu, harga turunannya juga telah ditetapkan: harga CPO sebesar Rp14.516,49 per kilogram dan harga kernel Rp13.325,54 per kilogram, dengan indeks K mencapai 94,52 persen.

Tantangan bagi Petani Mandiri

Walaupun harga pabrik naik, petani mandiri yang tidak tergabung dalam pola kemitraan plasma masih menghadapi kendala. 

Mereka harus menjual hasil panennya dengan harga lebih rendah karena harus melalui tengkulak atau toke yang mengurangi harga jual akibat potongan biaya angkut, sortasi, dan fluktuasi harga harian di pabrik.

Di beberapa daerah seperti Tebo, Batanghari, dan Sarolangun, harga yang diperoleh petani mandiri berada di kisaran Rp3.000 hingga Rp3.200 per kilogram. 

Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk memastikan keadilan harga bagi semua petani kelapa sawit, khususnya yang belum tergabung dalam kemitraan.

Faktor Pengaruh Harga Sawit Global

Menurut analis perkebunan di Jambi, tren kenaikan harga sawit saat ini dipengaruhi oleh penguatan harga minyak nabati global serta meningkatnya permintaan dari pasar India dan Tiongkok, terutama menjelang akhir tahun.

Namun, harga sawit tetap rentan mengalami fluktuasi akibat berbagai faktor eksternal seperti nilai tukar rupiah yang berubah-ubah, tingkat produksi global CPO, dan kebijakan ekspor dari Malaysia dan Indonesia.

Seorang pengamat sektor perkebunan di Jambi menuturkan, “Harga sawit di Jambi relatif stabil di kisaran Rp3.600-an per kilogram. Namun petani tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jika harga global melemah.”

Optimisme dan Harapan Masa Depan

Dengan harga TBS yang kini menembus Rp3.666,86 per kilogram, petani di Jambi mulai menunjukkan optimisme yang lebih besar untuk masa depan. 

Kenaikan harga ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta mendorong keberlanjutan produksi sawit di provinsi tersebut.

Namun, disparitas harga antara tingkat pabrik dan petani mandiri harus menjadi perhatian serius pemerintah dan semua pemangku kepentingan agar tercipta sistem perdagangan yang adil dan transparan.

Pemerintah dan pelaku industri juga perlu terus memantau kondisi pasar serta memastikan harga yang kompetitif agar petani bisa mendapatkan nilai tambah maksimal dari hasil panennya.

Kenaikan harga tandan buah segar kelapa sawit di Jambi pada Oktober 2025 menjadi kabar positif bagi para petani. 

Harga resmi yang menembus Rp3.666,86 per kilogram di tingkat pabrik menandai pemulihan harga sawit yang cukup menggembirakan setelah beberapa periode fluktuasi.

Meski demikian, tantangan harga yang lebih rendah di tingkat petani mandiri tetap perlu mendapat perhatian, terutama untuk memastikan kesejahteraan petani kecil yang belum tergabung dalam kemitraan. 

Dengan dukungan dari pemerintah dan pasar yang kondusif, prospek harga sawit di Jambi diharapkan tetap stabil dan menguntungkan semua pihak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index