Cak Imin Usulkan Badan Vokasi Nasional Tingkatkan Kompetensi Generasi

Sabtu, 15 November 2025 | 11:04:47 WIB
Cak Imin Usulkan Badan Vokasi Nasional Tingkatkan Kompetensi Generasi

JAKARTA - Indonesia menghadapi tantangan besar dalam dunia kerja modern. 

Kebutuhan keterampilan tenaga kerja berubah dengan sangat cepat, baik di sektor industri domestik maupun global. Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, mengusulkan pembentukan Badan Vokasi Nasional (BVN). 

Badan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mempercepat pengembangan dan konsolidasi pendidikan vokasi nasional serta menjawab tantangan pasar kerja yang kompetitif.

Dalam pernyataannya, Cak Imin menekankan bahwa percepatan dan konsolidasi program vokasi sangat penting agar masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. 

“Pasar kerja di dalam maupun luar negeri sangat potensial, tetapi pendidikan dan vokasi kita perlu dikonsolidasikan lebih cepat, sehingga masyarakat, khususnya generasi muda, bisa segera meng-update (meningkatkan) kapasitasnya,” ujarnya.

Pentingnya Badan Vokasi Nasional

Cak Imin melihat BVN sebagai lembaga yang mampu mengintegrasikan berbagai program vokasi yang saat ini tersebar di beberapa kementerian dan lembaga. Menurutnya, sistem vokasi nasional saat ini masih berjalan terpisah-pisah sehingga kurang responsif terhadap dinamika kebutuhan industri.

 “Karena itu, sistem vokasi nasional harus terus dikembangkan, dan saya mengusulkan agar dibentuk Badan Vokasi Nasional untuk mempercepat konsolidasi ini,” tegasnya.

Jika dibentuk, BVN akan menjadi lembaga lintas kementerian yang menyatukan perencanaan, standardisasi, serta percepatan implementasi seluruh program vokasi di Indonesia. 

Mulai dari sekolah vokasi, balai latihan kerja, hingga pelatihan berbasis industri akan dikonsolidasikan agar selaras dengan kebutuhan riil pasar kerja, baik di tingkat domestik maupun internasional.

Menghadapi Perubahan Dinamis Keterampilan

Perubahan kebutuhan keterampilan saat ini berlangsung sangat cepat. Banyak keterampilan yang sebelumnya relevan, kini dalam waktu kurang dari dua tahun sudah tidak lagi sesuai dengan permintaan industri. 

Cak Imin menekankan pentingnya respons cepat dari sistem pendidikan dan pelatihan Indonesia agar tenaga kerja siap menghadapi kebutuhan pasar yang dinamis.

“Perubahan kebutuhan skill (kemampuan) sekarang ini sangat cepat. Enggak sampai dua tahun, tetapi jenis keterampilan yang dibutuhkan industri bisa berubah lagi,” katanya.

Dalam konteks ini, BVN akan berperan penting sebagai lembaga yang memastikan setiap pelatihan dan program vokasi menyesuaikan dengan tren kebutuhan dunia kerja.

Dengan adanya lembaga ini, setiap kebijakan terkait vokasi dapat diterapkan secara terpadu, efisien, dan efektif, sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan global.

Manfaat bagi Generasi Muda

Salah satu tujuan utama pembentukan BVN adalah meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia. Dengan program vokasi yang terstandarisasi dan terintegrasi, para peserta pelatihan akan lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang kompleks. 

Cak Imin menjelaskan, BVN akan menyatukan seluruh program vokasi mulai dari sekolah vokasi hingga balai latihan kerja dan pelatihan industri. Hal ini memastikan keterampilan peserta benar-benar sesuai dengan praktik industri dan kebutuhan pasar.

“BVN diharapkan menyatukan seluruh program, mulai dari sekolah vokasi hingga balai latihan kerja dan pelatihan industri, agar masyarakat siap menghadapi pasar kerja,” ujarnya. 

Dengan demikian, BVN tidak hanya berfungsi sebagai lembaga administratif, tetapi juga sebagai penggerak utama transformasi vokasi nasional yang adaptif dan responsif.

Strategi Percepatan Konsolidasi

Cak Imin menegaskan bahwa BVN akan membantu mempercepat konsolidasi program vokasi di seluruh Indonesia. Saat ini, banyak program vokasi berjalan terpisah dan kurang terkoordinasi, sehingga kualitas lulusan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pasar. 

Dengan adanya BVN, seluruh program dapat dipantau dan dievaluasi secara lebih efektif, mulai dari perencanaan hingga implementasi di lapangan.

Langkah ini dianggap strategis untuk menjawab tantangan pasar kerja global. Indonesia memiliki potensi besar, tetapi tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai menjadi kunci agar peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. 

BVN diharapkan menjadi lembaga yang dapat menjawab kebutuhan ini, sekaligus memastikan pendidikan vokasi mampu menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan adaptif.

Tantangan dan Langkah Ke Depan

Pembentukan BVN tentu menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam mengintegrasikan berbagai lembaga vokasi yang ada. 

Cak Imin menyadari bahwa penyelarasan kurikulum, standar kompetensi, dan koordinasi lintas kementerian menjadi hal yang krusial. Namun, ia optimistis tantangan ini dapat diatasi melalui kerja sama yang baik antarinstansi pemerintah.

Dengan sistem yang terintegrasi, pemerintah dapat memastikan seluruh pelatihan vokasi relevan dengan kebutuhan industri. Selain itu, BVN akan memudahkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program, sehingga hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Visi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, BVN diharapkan menjadi tulang punggung pendidikan vokasi nasional yang adaptif dan berstandar tinggi. 

Lembaga ini akan memastikan pengembangan tenaga kerja Indonesia selaras dengan tren global, serta meningkatkan daya saing nasional. Dengan demikian, Indonesia dapat memaksimalkan potensi pasar tenaga kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

Cak Imin menegaskan, usulan pembentukan BVN bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia berharap lembaga ini segera terbentuk sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi muda dan seluruh masyarakat.

“BVN akan menjadi wadah untuk mempercepat konsolidasi program vokasi, sehingga setiap peserta dapat meng-update kemampuan sesuai kebutuhan industri,” pungkas Cak Imin. 

Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan mampu membangun tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan kompetensi generasi muda.

Terkini