Jepang Tanamkan Budaya Sadar Transportasi Umum Sejak Usia Dini

Rabu, 12 November 2025 | 10:41:34 WIB
Jepang Tanamkan Budaya Sadar Transportasi Umum Sejak Usia Dini

JAKARTA - Pemerintah Jepang memiliki pendekatan unik dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap transportasi umum. 

Tak hanya mengandalkan teknologi canggih dan sistem transportasi yang efisien, Jepang menekankan pendidikan tentang tata cara dan etika menggunakan transportasi umum sejak anak-anak. 

Langkah ini bertujuan membentuk generasi yang tidak hanya mampu menggunakan fasilitas publik dengan baik, tetapi juga menghargai kenyamanan dan keselamatan bersama.

Menurut Eto Ryosuke, Director of Traffic Planning Division, Traffic Strategy Office, Department of Urban and Public Works, kesadaran ini ditanamkan melalui berbagai program edukasi dan pengalaman langsung bagi anak-anak.

 "Anak-anak tersebut diminta untuk mencoba menggunakan alat transportasi seperti kereta, seperti bus kota, dan mereka kadang-kadang diminta untuk melihat pekerjaan dari para operator alat transportasi umum seperti masinis, seperti supir bis, dan sebagainya," ujarnya.

Dengan kata lain, pemerintah Jepang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang mendalam tentang operasional transportasi umum. Anak-anak diajak memahami tanggung jawab pengguna transportasi, peran petugas, dan pentingnya mematuhi aturan demi keselamatan bersama.

Program Edukasi Transportasi untuk Anak

Berbagai sekolah dan lembaga pendidikan di Jepang bekerja sama dengan operator transportasi publik untuk menghadirkan program edukasi transportasi. 

Kegiatan ini mencakup simulasi perjalanan menggunakan kereta atau bus, kunjungan ke stasiun, hingga sesi pengamatan langsung bagi anak-anak tentang pekerjaan masinis atau supir bus.

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada penggunaan transportasi, tetapi juga mengajarkan disiplin, kesopanan, dan etika sosial di ruang publik. Misalnya, anak-anak belajar untuk mengantri dengan tertib, memberikan tempat duduk bagi lansia atau penyandang disabilitas, serta menjaga kebersihan selama berada di dalam kendaraan.

Metode pembelajaran yang menggabungkan praktik langsung dan pengamatan profesional ini membuat anak-anak lebih memahami pentingnya peran mereka sebagai pengguna transportasi yang bertanggung jawab.

Manfaat Bagi Keselamatan dan Ketertiban

Budaya sadar transportasi ini berdampak pada keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan dalam sistem transportasi umum. Anak-anak yang dibiasakan sejak dini cenderung tumbuh menjadi individu yang menghormati aturan, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan kepatuhan terhadap norma sosial di tempat umum.

Selain itu, program edukasi ini juga membantu masyarakat memahami pekerjaan operator transportasi dan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari. Pemahaman ini meningkatkan rasa hormat terhadap profesi tersebut sekaligus mendorong perilaku tertib saat berada di kendaraan umum.

Menurut Ryosuke, pengalaman langsung yang diperoleh anak-anak membuat mereka lebih siap menghadapi situasi nyata di transportasi umum, termasuk bagaimana menghadapi antrean panjang, kepadatan penumpang, atau keterlambatan. 

“Melalui interaksi langsung dengan operator dan fasilitas transportasi, anak-anak belajar menghargai waktu, ruang, dan keamanan semua orang,” jelasnya.

Integrasi Pendidikan dan Kehidupan Sehari-hari

Di Jepang, edukasi transportasi tidak berhenti di sekolah. Banyak kota menyediakan fasilitas “trial” atau simulasi transportasi di mana anak-anak dapat mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari. 

Misalnya, stasiun-stasiun besar sering mengadakan program pengenalan kereta atau bus bagi anak-anak pada akhir pekan, termasuk sesi tanya jawab dengan masinis atau supir bus.

Pengalaman ini membiasakan anak-anak untuk bersikap disiplin, memperhatikan petunjuk keselamatan, serta memahami etika sosial dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan cara ini, penanaman budaya sadar transportasi tidak sekadar teori, melainkan bagian integral dari pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial sejak usia dini.

Dampak Jangka Panjang

Budaya sadar transportasi di Jepang telah menghasilkan masyarakat yang menghargai sistem transportasi umum. Kepatuhan terhadap aturan, kesadaran akan keselamatan, dan etika sosial menjadi bagian dari keseharian. 

Hal ini turut mendukung kelancaran operasional kereta dan bus, serta mengurangi konflik atau gangguan yang sering terjadi di negara lain.

Selain itu, pendidikan transportasi sejak dini membantu Jepang menjaga reputasi globalnya sebagai negara dengan transportasi publik yang sangat efisien dan nyaman.

Anak-anak yang belajar menghargai transportasi publik sejak dini diyakini akan menjadi generasi yang terus melanjutkan budaya ini, menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama.

Pemerintah Jepang membuktikan bahwa pembangunan sistem transportasi yang canggih harus dibarengi dengan pendidikan masyarakat. 

Dengan menanamkan kesadaran transportasi umum sejak anak-anak, Jepang menciptakan masyarakat yang tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga menghargai keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan bersama.

Program edukasi transportasi ini menggabungkan praktik langsung, observasi profesional, dan integrasi pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, generasi muda Jepang tumbuh menjadi pengguna transportasi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap keselamatan publik.

Menurut Eto Ryosuke, pengalaman langsung anak-anak dengan transportasi dan operator publik menjadi kunci keberhasilan program ini. 

“Anak-anak tersebut diminta untuk mencoba menggunakan alat transportasi seperti kereta, seperti bus kota, dan mereka kadang-kadang diminta untuk melihat pekerjaan dari para operator alat transportasi umum seperti masinis, seperti supir bis, dan sebagainya,” ujarnya.

Kesadaran transportasi yang dibangun sejak dini ini menjadi salah satu faktor yang membuat Jepang dikenal memiliki sistem transportasi publik teraman, tertib, dan paling dihormati di dunia.

Terkini