Anak Rentan Demam Reumatik, Kenali Gejala dan Pencegahannya Dini

Selasa, 11 November 2025 | 12:59:30 WIB
Anak Rentan Demam Reumatik, Kenali Gejala dan Pencegahannya Dini

JAKARTA - Demam reumatik adalah penyakit yang sering terjadi pada anak-anak setelah mengalami radang tenggorok. 

Kondisi ini muncul karena reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri Streptococcus Grup A, yang sebenarnya bisa dicegah jika penanganan infeksi awal dilakukan dengan tepat.

“Jadi infeksinya awalnya di tenggorok oleh kuman Streptococcus Grup A. Kemudian ada yang akhirnya diingat oleh daya tahan tubuh kita, itu adalah penyebab dari terjadinya radang infeksi,” kata dr. Rizky Adriansyah, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Berbeda dengan radang tenggorok biasa, demam reumatik dapat memicu komplikasi serius, termasuk gangguan jantung jika tidak segera ditangani. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, hingga langkah pencegahan agar anak tetap sehat.

Penyebab Demam Reumatik pada Anak

Penyebab utama demam reumatik adalah infeksi tenggorok yang tidak diobati dengan benar. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus Grup A.

Dr. Rizky menekankan pentingnya orang tua untuk tidak menyepelekan radang tenggorok, terutama jika disertai demam tinggi yang tidak kunjung turun. 

Infeksi yang tidak ditangani dengan tepat akan memicu reaksi sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh anak justru menyerang jaringan sendiri, menyebabkan peradangan pada sendi dan organ lain.

Reaksi ini biasanya muncul satu sampai lima minggu setelah infeksi awal. Karena waktu munculnya gejala tidak langsung, orang tua perlu awas terhadap tanda-tanda awal agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala demam reumatik pada anak dapat bervariasi. Namun, beberapa tanda khas yang perlu diwaspadai antara lain:

Demam tinggi lebih dari dua hari yang tidak kunjung turun meski sudah minum obat.

Bengkak pada sendi, terutama lutut, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki.

Ruam merah melingkar pada kulit.

Anak terlihat gelisah atau rewel.

Selain gejala di atas, demam reumatik juga bisa menyebabkan gangguan jantung. Anak mungkin mengalami sesak napas, jantung berdebar, atau mudah lelah saat aktivitas ringan.

“Kalau sudah penyakit jantung rematik, biasanya dokter akan periksa jantungnya lebih detail lagi. Ada suara jantung yang tidak normal seperti bocor, artinya ada kebocoran di jantung,” jelas dr. Rizky.

Komplikasi ini membuat deteksi dini menjadi kunci utama, agar kondisi tidak berkembang menjadi penyakit jantung permanen pada anak.

Bahaya Jika Tidak Ditangani

Demam reumatik tidak boleh dianggap sepele. Bila tidak ditangani, penyakit ini dapat merusak katup jantung, bahkan berisiko menimbulkan gagal jantung atau stroke di kemudian hari.

Dr. Rizky menjelaskan bahwa serangan demam reumatik yang berat atau berulang dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen. Oleh karena itu, penanganan segera dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Cara Pencegahan Demam Reumatik

Meskipun terdengar menakutkan, demam reumatik bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten. Dr. Rizky menyarankan beberapa hal berikut:

Segera obati infeksi tenggorok pada anak. Jangan menunda atau menyepelekan.

Jaga kebersihan alat makan dan jangan berbagi dengan orang lain.

Rutin menyikat gigi dua kali sehari untuk menjaga kebersihan mulut dan tenggorok.

Tutup mulut saat bersin atau batuk untuk mencegah penyebaran bakteri.

Cuci tangan dengan sabun secara teratur, terutama sebelum makan.

Kurangi kepadatan kamar tidur agar udara lebih bersih dan sirkulasi baik.

Pastikan ventilasi rumah dan sekolah cukup baik untuk mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.

“Kalau ada anak mengalami infeksi tenggorok itu harus segera diobati, jangan dibiarkan. Kemudian jaga kebersihan alat makan dan sanitasi,” kata dr. Rizky.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, risiko anak terkena demam reumatik bisa diminimalkan. Penting bagi orang tua untuk tidak menunggu gejala berat muncul, karena pencegahan lebih efektif daripada pengobatan komplikasi jantung di masa depan.

Demam reumatik pada anak merupakan kondisi serius yang muncul akibat reaksi tubuh terhadap infeksi bakteri Streptococcus Grup A. 

Gejala dapat muncul 1–5 minggu setelah infeksi tenggorok, dengan tanda khas demam tinggi, bengkak pada sendi, ruam kulit, dan gangguan jantung.

Deteksi dini dan penanganan tepat menjadi kunci mencegah komplikasi serius, termasuk penyakit jantung reumatik. 

Pencegahan dapat dilakukan melalui pengobatan infeksi tenggorok segera, menjaga kebersihan alat makan, menerapkan kebiasaan higienis, dan menjaga ventilasi rumah.

Dengan edukasi yang tepat bagi orang tua dan pengawasan rutin terhadap kesehatan anak, risiko demam reumatik dapat diminimalkan, sehingga anak tetap sehat dan terhindar dari komplikasi jangka panjang.

Terkini