Tarif Listrik Rumah Tangga Berlaku 10-16 November 2025 Terbaru

Senin, 10 November 2025 | 14:29:40 WIB
Tarif Listrik Rumah Tangga Berlaku 10-16 November 2025 Terbaru

JAKARTA - Memasuki minggu kedua November 2025, pemerintah telah menetapkan tarif listrik yang berlaku bagi seluruh pelanggan PLN, mulai dari rumah tangga berdaya rendah hingga besar. 

Penetapan ini mencakup golongan pelanggan prabayar maupun pascabayar, sehingga setiap rumah tangga dapat menyesuaikan penggunaan listrik sesuai kebutuhan dan anggaran.

Golongan Tarif Listrik dan Perbedaannya

Tarif listrik terbaru ini berlaku untuk pelanggan rumah tangga dengan berbagai daya, mulai dari 450 VA hingga lebih dari 6.600 VA. Pelanggan prabayar memiliki besaran tarif listrik yang sama dengan pelanggan pascabayar. 

Pelanggan prabayar cukup membeli token listrik yang dimasukkan ke meteran, sementara pelanggan pascabayar membayar tagihan setelah pemakaian dalam periode tertentu.

Berikut rincian tarif listrik rumah tangga yang berlaku pada 10–16 November 2025:

Tarif listrik subsidi:

Golongan R-1/TR daya 450 VA: Rp 415 per kWh

Golongan R-1/TR daya 900 VA: Rp 605 per kWh

Tarif listrik non-subsidi:

Golongan R-1/TR kecil daya 900 VA-RTM: Rp 1.352 per kWh

Golongan R-1/TR kecil daya 1.300 VA: Rp 1.444,70 per kWh

Golongan R-1/TR kecil daya 2.200 VA: Rp 1.444,70 per kWh

Golongan R-2/TR menengah daya 3.500–5.500 VA: Rp 1.699,53 per kWh

Golongan R-3/TR besar daya di atas 6.600 VA: Rp 1.699,53 per kWh

Dengan adanya tarif ini, setiap pelanggan dapat menyesuaikan penggunaan listrik sesuai daya yang dimiliki. Subsidi diberikan khusus untuk golongan daya rendah agar tetap terjangkau bagi masyarakat.

Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik

Dosen Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), Subuh Pramono, menjelaskan bahwa kebutuhan listrik rumah tangga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis perangkat elektronik, lama pemakaian, serta jumlah anggota keluarga.

 “Bahkan, kebiasaan anggota keluarga dalam penggunaan perangkat elektronik dan ukuran rumah juga mempengaruhi kebutuhan listrik per harinya,” ujarnya.

Pelanggan rumah tangga dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan daya listrik: kecil (R-1), menengah (R-2), dan besar (R-3). Rumah tangga kecil memiliki daya listrik 450 VA hingga 2.200 VA, menengah 3.500–5.500 VA, dan besar di atas 6.600 VA.

Menurut Subuh, rumah tangga kecil umumnya membutuhkan listrik sekitar 2–2,5 kWh per hari. Dalam sebulan atau 30 hari, kebutuhan listrik rumah tangga kecil berkisar 60–90 kWh. 

Rumah tangga menengah memerlukan sekitar 3–8 kWh per hari, sehingga total bulanan mencapai 90–240 kWh. Sementara rumah tangga besar membutuhkan lebih dari 8 kWh per hari atau lebih dari 240 kWh per bulan.

Beberapa perangkat elektronik yang menyedot listrik cukup besar antara lain: kulkas, mesin cuci, water dispenser, rice cooker, AC, water heater, microwave, dan kompor listrik. 

Dengan mengetahui besaran konsumsi ini, pelanggan dapat lebih bijak dalam mengatur pemakaian listrik, sehingga tagihan bulanan lebih terkendali.

Kemudahan Akses dan Pembelian Listrik

Pihak PLN menekankan kemudahan dalam memantau tagihan listrik dan pembelian token. Pelanggan prabayar dapat membeli token melalui berbagai aplikasi digital, minimarket, atau ATM, sementara pelanggan pascabayar bisa memanfaatkan layanan online PLN untuk memeriksa tagihan, riwayat pemakaian, dan melakukan pembayaran.

Dengan sistem ini, pelanggan tidak hanya dapat mengontrol konsumsi listrik, tetapi juga menghindari tagihan yang membengkak di akhir bulan. Penggunaan aplikasi digital mempermudah pelanggan untuk membeli token kapan saja, termasuk di malam hari.

Strategi Efisiensi Listrik Rumah Tangga

Dengan tarif listrik terbaru ini, pelanggan rumah tangga dapat merencanakan penggunaan energi listrik secara lebih efisien, terutama untuk golongan kecil dan menengah. Meski tarif non-subsidi lebih tinggi, PLN memastikan layanan tetap andal dan kapasitas daya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Subuh menambahkan, pengelolaan listrik yang efisien tidak hanya berdampak pada tagihan rumah tangga, tetapi juga pada upaya nasional dalam menjaga kestabilan pasokan energi. 

“Penggunaan listrik secara bijak membantu mengurangi beban jaringan listrik dan menjaga pasokan tetap stabil di seluruh wilayah,” kata Subuh.

Pelanggan juga didorong untuk memanfaatkan perangkat elektronik hemat energi, seperti lampu LED, kulkas berlabel energy star, atau AC inverter, guna menekan konsumsi listrik harian. 

Strategi ini tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam penghematan energi dan perlindungan lingkungan.

Tarif listrik rumah tangga minggu kedua November 2025 memberikan kepastian bagi seluruh pelanggan, baik prabayar maupun pascabayar. 

Dengan mengetahui rincian tarif, kebutuhan konsumsi, dan perangkat yang paling banyak menyedot daya, setiap rumah tangga dapat mengelola penggunaan listrik lebih efisien, hemat biaya, dan tetap mendukung kestabilan pasokan energi nasional.

Pelanggan disarankan untuk selalu memantau pemakaian listrik secara rutin agar tidak terjadi pemborosan atau kekurangan daya, terutama menjelang akhir bulan atau saat penggunaan perangkat elektronik meningkat. 

Dengan perencanaan yang matang, tarif listrik ini tidak hanya memberikan kepastian biaya, tetapi juga mendorong kesadaran akan pengelolaan energi yang lebih bijak di rumah tangga.

Terkini