JAKARTA - Pembangunan infrastruktur tetap menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baru-baru ini, Presiden Prabowo menetapkan 50 ruas jalan tol sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, yang merupakan perubahan kedelapan dari aturan sebelumnya.
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk tetap mendorong pembangunan infrastruktur baru, namun dengan model yang lebih efisien melalui partisipasi swasta.
Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintah tidak menghentikan proyek-proyek infrastruktur, melainkan menyesuaikan skema pembangunan.
“Saya akan memberikan peran yang lebih besar ke swasta. Ada yang bilang saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur itu tidak benar. Saya merubah (pembangunan) infrastruktur sebagian besar swasta yang bangun,” tegasnya.
Menurut Prabowo, peran swasta yang lebih dominan dalam pembangunan tol akan membuat proyek lebih cepat terselesaikan, efisien, dan mengurangi beban anggaran negara.
Pendekatan ini juga memberikan kesempatan bagi pihak swasta untuk berkontribusi langsung pada pembangunan infrastruktur yang strategis bagi kepentingan nasional.
Daftar Lengkap 50 Proyek Tol PSN
Berikut daftar 50 ruas tol yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional pemerintahan Prabowo:
Jalan Tol Serang - Panimbang, Banten
Jalan Tol Pandaan - Malang, Jawa Timur
Jalan Tol Manado - Bitung, Sulawesi Utara
Jalan Tol Balikpapan - Samarinda, Kalimantan Timur
Jalan Tol Medan - Binjai, bagian dari Trans Sumatera, Sumatera Utara
Jalan Tol Pekanbaru - Kandis - Dumai, Trans Sumatera, Riau
Jalan Tol Kisaran - Tebing Tinggi, Trans Sumatera, Sumatera Utara
Jalan Tol Sigli - Banda Aceh, Trans Sumatera, Aceh
Jalan Tol Binjai - Langsa, Trans Sumatera, Aceh & Sumatera Utara
Jalan Tol Bukittinggi - Padang Panjang - Lubuk Alung - Padang, Trans Sumatera, Sumatera Barat
Selain itu, tol Trans Sumatera lainnya termasuk:
Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh - Bukittinggi
Tebing Tinggi - Pematang Siantar - Prapat - Tarutung - Sibolga
Betung - Tempino - Jambi
Jambi - Rengat
Rengat - Pekanbaru
Simpang Indralaya - Muara Enim
Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu
Kayu Agung - Palembang - Betung
Di Pulau Jawa, prioritas pembangunan tol meliputi:
Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Jawa Barat)
Ciawi - Sukabumi - Ciranjang - Padalarang (Jawa Barat)
Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran (DKI Jakarta & Banten)
Serpong - Cinere (Banten & Jawa Barat)
Cinere - Jagorawi (DKI Jakarta & Jawa Barat)
Cimanggis - Cibitung (Jawa Barat)
Cibitung - Cilincing (DKI Jakarta & Jawa Barat)
Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (DKI Jakarta & Jawa Barat)
Serpong - Balaraja (Banten)
Di Jakarta, pemerintah memprioritaskan 6 ruas tol dalam kota:
Semanan - Sunter
Sunter - Pulo Gebang
Duri Pulo - Kampung Melayu
Kemayoran - Kampung Melayu
Ulujami - Tanah Abang
Pasar Minggu - Casablanca
Sementara di Jawa Timur, fokus pembangunan tol meliputi:
Pasuruan - Probolinggo
Probolinggo - Banyuwangi
Krian - Legundi - Bunder - Manyar
Ngawi - Kertosono - Kediri
Fly Over Terminal Teluk Lamong
Untuk Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, prioritas termasuk:
Semarang - Demak
Yogyakarta - Bawen
Solo - Yogyakarta - Kulon Progo
Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap
Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan akses tol ke pelabuhan dan wilayah strategis, seperti:
Akses Pelabuhan Patimban (Jawa Barat)
Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru/New Priok Eastern Access (NPEA)
Jalan Tol Gilimanuk - Negara - Pekutatan - Soka - Mengwi (Bali)
Tol dalam kota Bandung, termasuk North - South Link Bandung dan Bandung Inter Urban Toll Road
Efisiensi dan Peran Swasta
Presiden Prabowo menekankan bahwa mayoritas proyek akan dibangun melalui peran swasta. Skema ini diyakini lebih efisien dibandingkan jika seluruh proyek ditangani BUMN. Pihak swasta diyakini dapat menghadirkan pengelolaan profesional, pemeliharaan lebih baik, serta percepatan penyelesaian proyek.
“Porsi swasta akan lebih besar dari BUMN. Ini jauh lebih efisien, sekaligus mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas Prabowo.
Dengan skema ini, pembangunan tol tidak hanya memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, tetapi juga mendorong sektor swasta untuk berpartisipasi langsung dalam pembangunan strategis.
Dampak Ekonomi dan Konektivitas
Tol PSN dirancang tidak hanya untuk mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga untuk mendukung distribusi logistik dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah. Setiap ruas tol yang dibangun diharapkan mempercepat akses ke pusat industri, kawasan ekonomi, pelabuhan, dan wilayah strategis lainnya.
Konektivitas yang semakin baik antara kota besar dan daerah diharapkan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Infrastruktur tol yang modern dan dikelola profesional diharapkan juga meningkatkan efisiensi logistik, mempercepat distribusi barang, dan menurunkan biaya transportasi.
Penetapan 50 ruas jalan tol sebagai Proyek Strategis Nasional menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo. Skema pembangunan yang lebih banyak melibatkan pihak swasta diyakini akan lebih efisien dan cepat selesai, serta meningkatkan kualitas layanan jalan tol.
Langkah ini menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta. Sinergi ini diharapkan menciptakan infrastruktur yang modern, terjangkau, dan strategis, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Dengan adanya 50 proyek tol yang masuk PSN, pemerintah berharap konektivitas antarwilayah meningkat, mobilitas masyarakat lebih lancar, dan distribusi logistik menjadi lebih efisien.
Proyek ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah untuk menghadirkan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara merata dan berkelanjutan.